Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Setelah melakukan penelitian bertahun-tahun, ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies dinosaurus karnivora baru bernama Allosaurus jimmadseni. Hewan ini diyakini merupakan dinosaurus yang berukuran cukup jumbo jika dibandingkan dengan dinosaurus yang berburu secara kelompok.
Penelitian mengenai penemuan spesies dinosaurus baru ini telah diterbitkan di jurnal PeerJ pada tanggal 24 Januari 2020.
Rekonstruksi struktur tulang dinosaurus tersebut telah dipamerkan di National History Museum of Utah, Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat.
Ilmuwan yang berhasil meneliti dan menguak identitas Allosaurus jimmadseni merupakan sekelompok ilmuwan dari University of Utah.
Baca Juga
Allosaurus jimmadseni dinobatkan sebagai spesies Allosaurus tertua di dunia.
Spesies ini mendahului Allosaurus fragilis "sepupu muda" yang lebih terkenal paling tidak selama 5 juta tahun setelahnya.
Berkeliaran di dataran Amerika Utara yang penuh rawa selama Periode Jurassic Akhir (155-145 juta tahun), dinosaurus pemakan daging tersebut mempunyai ukuran yang terbilang cukup besar.
Mereka mempunyai berat sekitar 1.800 kilogram dengan panjang tubuh sekitar 8 hingga 9 meter.
Dalam ekosistemnya, Allosaurus jimmadseni merupakan predator yang menduduki puncak rantai makanan.
Dinosaurus itu mempunyai kaki dan ekor yang relatif panjang, lengkap dengan tiga cakar yang tajam.
Spesimen pertama Allosaurus jimmadseni ditemukan pada salah satu sumber fosil dinosaurus di Amerika Utara.
Pada Juli 1990, ilmuwan sudah mengetahui bahwa mereka telah menemukan kerangka dinosaurus namun masih belum mengetahui apa jenisnya.
Butuh waktu hampir 30 tahun bagi ilmuwan untuk menentukan bahwa dinosaurus itu merupakan spesies bernama Allosaurus jimmadseni.
Selama penggalian situs, ilmuwan mengandalkan bahan peledak untuk memisahkan kerangka seberat 2.770 kilogram yang menempel pada batuan raksasa di sekitarnya.
Ciri unik dari spesies Allosaurus jimmadseni meliputi kepala tengkorak yang cukup pendek mulai dari tanduk di depan mata hingga hidung serta permukaan datar di bawah mata.
Setelah menemukan spesies dinosaurus baru berukuran jumbo, ilmuwan masih akan menggali lebih dalam situs di Amerika Utara karena mereka yang masih ada spesies dinosaurus lain lagi.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Cheat Dino Chrome Agar Tidak Gampang Mati hingga Mengatur Kecepatan
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia