Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan sesar aktif di Pengalengan, Jawa Barat yang memicu setidaknya sembilan gempa, Rabu (5/2/2020).
Daryono menerangkan selama Rabu pagi, sudah terjadi sembilan kali gempa di Pengalengan. Tiga gempa pertama merupakan pembuka, disusul oleh gempa utama, dan kemudian terjadi lima kali gempa susulan.
Gempa utama, dengan magnitudo 3,5 terjadi pada pukul 8.47.05 WIB dengan episenter pada kordinat 7,23 Lintang Selatan dan 107,59 Bujur Timur, atau sekitar 5 km dari Danau Cileunca, Pengalengan. Pusat gempa di kedalaman sangat dangkal, sekitar 3 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di wilayah Pengalengan," terang Daryono.
Baca Juga
-
Punya Satu Mata, Anak Anjing Bernama Kevin "Minion" Ini Bikin Haru
-
Asus ZenFone Max Pro M1 Bakal Dapatkan Update Android 10, Tak Ditinggalkan
-
Astronom Temukan Bintang yang Tak Pernah Terlihat, Jauh Banget Jaraknya!
-
5 Penemuan Ilmiah Paling Mengejutkan 2019, Termasuk Gempa di Mars
-
Perceraiannya Viral, 3 Postingan Instagram Eks Istri UAS Ini Bikin Gempar
Gempa Pengalengan juga dirasakan di Purbasari, Kertamanah, Puncakmara, Cicayur, dan Santosa dalam skala intensitas II-III MMI.
Gempa pertama di Pengalengan terjadi sekitar pukul 8.31 WIB dan gempa susulan terakhir tercatat pada pukul 9.10 WIB. Gempa paling besar adalah gempa utama, sementara yang terkecil sekitar magnitudo 1,6.
Gempa tektonik di wilayah Pengalengan ini memang cukup aktif. Sebelumnya pada 6 November 2016 BMKG mencatat di wilayah ini juga pernah diguncang gempa signifikan dengan magnitudo 4,2 hingga menimbulkan kerusakan beberapa rumah warga.
Mengingat adanya rentetan gempa yang terjadi ini, kepada masyarakat di Pengalengan dihimbau untuk tenang namun waspada dengan beberapa aktivitas gempa kecil ini.
"Peristiwa Gempa Pengalengan ini bagi para ahli kebumian merupakan fenomena menarik untuk dikaji, termasuk mengidentifikasi dan memetakan jalur sesar aktif di wilayah ini," tutup Daryono.(Suara.com/Liberty Jemadu)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, Langsung Diikuti Beberapa Gempa Susulan
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
El Nino 2023 Diprediksi Melanda Indonesia, Ini Dampak dan Tanda-tandanya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
BMKG Menyarankan Masyarakat Tampung Air Hujan Jelang Kemarau
-
Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Sekarang, Ini Penjelasan BMKG
-
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Gempa Mentawai
-
Link Live Streaming Gerhana Matahari Hibrida, Pengamatan Langsung dari Indonesia
-
Mengapa Gempa 14 April 2023 Terasa di Banyak Wilayah? Begini Penjelasan BMKG