Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 10 Februari 2020 | 15:14 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Virus corona masih saja mengkhawatirkan dengan jumlah korban yang terus bertambah. Badan kesehatan dunia, WHO pun tak tinggal diam.

Seperti laporkan, jumlah kematian akibat virus corona baru di China terus melonjak hingga melewati 900 hingga Senin (10/2/2020).

Menurut laporan terkini, telah ada 91 kematian baru di Provinsi Hubei, China terkait virus corona.

Dilansir dari Channel News Asia, Senin, berdasarkan laporan hariannya, komisi kesehatan Hubei juga mengkonfirmasi 2.618 kasus baru di daerah tempat wabah virus corona itu muncul pada bulan Desember 2019 lalu.

Sekarang ada lebih dari 39.800 kasus yang dikonfirmasi di seluruh China, berdasarkan angka yang dirilis sebelumnya dari pemerintah.

Virus baru itu diyakini telah muncul tahun lalu di pasar yang menjual hewan liar di ibu kota Hubei, Wuhan, kota di pusat wabah, sebelum menyebar ke seluruh negeri.

Data terbaru datang setelah WHO mengatakan empat hari terakhir telah melihat "beberapa stabilisasi" di Hubei, tetapi memperingatkan angka-angka masih bisa "naik".

Perjuangan tenaga medis lawan virus Corona. (Astroboys2019 via Bored Panda)

Epidemi telah mendorong pemerintah untuk mengunci seluruh kota ketika kemarahan meningkat atas penanganan krisis - terutama setelah seorang dokter whistleblowing atau yang pertama kali memperingatkan bahaya virus corona turut menjadi korban tewas.

Dengan sebagian besar negara masih belum kembali bekerja setelah liburan Tahun Baru Imlek yang diperpanjang, kota-kota termasuk pusat keuangan Shanghai memerintahkan penduduk untuk mengenakan masker di depan umum.

Michael Ryan, kepala Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO, mengatakan "periode stabil" wabah "dapat mencerminkan dampak dari langkah-langkah pengendalian".

Sebuah "misi pakar internasional" WHO berangkat pada Minggu malam ke China, demikian Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di Twitter.

Misi WHO ini dipimpin oleh Bruce Aylward, seorang veteran dari keadaan darurat kesehatan sebelumnya.

Sementara angka kematian telah meningkat terus, kasus-kasus baru telah menurun sejak puncak pada hari Rabu hampir 3.900 orang di seluruh negeri. (Suara.com/ Bangun Santoso).

BACA SELANJUTNYA

Sanksi AS Tidak Banyak Berdampak pada Industri Semikonduktor di China