Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Virus corona masih saja mengkhawatirkan dengan jumlah korban yang terus bertambah. Badan kesehatan dunia, WHO pun tak tinggal diam.
Seperti laporkan, jumlah kematian akibat virus corona baru di China terus melonjak hingga melewati 900 hingga Senin (10/2/2020).
Menurut laporan terkini, telah ada 91 kematian baru di Provinsi Hubei, China terkait virus corona.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin, berdasarkan laporan hariannya, komisi kesehatan Hubei juga mengkonfirmasi 2.618 kasus baru di daerah tempat wabah virus corona itu muncul pada bulan Desember 2019 lalu.
Baca Juga
-
Wanita Terduga Terinfeksi Virus Corona Sengaja Ludahi Gagang Pintu, Waduh!
-
Ilmuwan: Trenggiling Kemungkinan Bisa Menjadi Inang Perantara Virus Corona
-
Dagny Zhu, Dokter Cantik yang Pakai TikTok untuk Edukasi Virus Corona
-
China Investigasi Kematian Li Wenliang, Dokter Pengungkap Virus Corona
-
Dituduh Jadi Biang Virus Corona, Ternyata Wanita Ini Berjasa Besar
Sekarang ada lebih dari 39.800 kasus yang dikonfirmasi di seluruh China, berdasarkan angka yang dirilis sebelumnya dari pemerintah.
Virus baru itu diyakini telah muncul tahun lalu di pasar yang menjual hewan liar di ibu kota Hubei, Wuhan, kota di pusat wabah, sebelum menyebar ke seluruh negeri.
Data terbaru datang setelah WHO mengatakan empat hari terakhir telah melihat "beberapa stabilisasi" di Hubei, tetapi memperingatkan angka-angka masih bisa "naik".
Epidemi telah mendorong pemerintah untuk mengunci seluruh kota ketika kemarahan meningkat atas penanganan krisis - terutama setelah seorang dokter whistleblowing atau yang pertama kali memperingatkan bahaya virus corona turut menjadi korban tewas.
Dengan sebagian besar negara masih belum kembali bekerja setelah liburan Tahun Baru Imlek yang diperpanjang, kota-kota termasuk pusat keuangan Shanghai memerintahkan penduduk untuk mengenakan masker di depan umum.
Michael Ryan, kepala Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO, mengatakan "periode stabil" wabah "dapat mencerminkan dampak dari langkah-langkah pengendalian".
Sebuah "misi pakar internasional" WHO berangkat pada Minggu malam ke China, demikian Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di Twitter.
Misi WHO ini dipimpin oleh Bruce Aylward, seorang veteran dari keadaan darurat kesehatan sebelumnya.
Sementara angka kematian telah meningkat terus, kasus-kasus baru telah menurun sejak puncak pada hari Rabu hampir 3.900 orang di seluruh negeri. (Suara.com/ Bangun Santoso).
Tag
Terkini
- Saham Pfizer Anjlok Seiring Menurunnya Permintaan Obat Covid
- Kebakaran Hutan Hebat Melanda Chili, Ratusan Alami Luka
- Perusahaan Ini Kembangkan Implan Chip untuk Otak, Bisa Bantu Penderita Penyakit Neurologis
- 12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
- Susul Belanda dan Jepang, India Ikut Kubu AS dalam Perang Teknologi Lawan China
- Wajib Tahu, Ini Efek Buruk Limbah Baterai Elektronik dan Kendaraan Listrik bagi Lingkungan
- Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
- 6 Fakta Menarik Lato-Lato, Sejak Kapan Ada dan dari Mana Asalnya?
- 10 Fakta Menarik Peta Dunia yang Tak Banyak Orang Ketahui
- 5 Fakta Menarik The Last Of Us, Adaptasi Game Jadi Serial HBO
Berita Terkait
-
IMF: Sanksi Penjualan Chip ke China Bisa Berdampak Buruk untuk Ekonomi Global
-
Ditekan AS, Penjualan Chip Korea Selatan ke China Anjlok 50 Persen pada Januari 2023
-
China Larang Mahasiswa Kuliah Online dengan Universitas Asing
-
Susul Belanda dan Jepang, India Ikut Kubu AS dalam Perang Teknologi Lawan China
-
Sanksi Huawei Diperberat Barat, China Pasang Badan
-
Memanas, Jepang dan Belanda akan Ikut di Perang Semikonduktor Melawan China
-
Pakar Ungkap Tekanan Barat ke China Soal Semikonduktor Bisa Jadi Bumerang
-
25 Persen iPhone akan Made in India di 2025
-
2027 Produksi iPhone 50 Persen Dilakukan di India, Apple Tinggalkan China secara Perlahan?
-
Jess No Limit dan Sisca Kohl Makan Hidangan China Seharga Rp 3 Jutaan, Netizen Ngaku Minder