Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah hasil studi belum lama ini diterbitkan oleh ilmuwan dari Universitas Harvard, Amerikan Serkiat pekan ini bahwa saat ini harusnya virus corona yang merebak dari Wuhan, China sudah ditemukan dan menyebar di Indonesia.
Meski demikian penting diingat bahwa penelitian yang terbit di jurnal medRxiv pada Rabu (5/2/2020) itu, belum ditinjau atau dievaluasi oleh para ilmuwan lain. Biasanya dalam proses yang disebut peer-review akan ditemukan kelemahan dalam sebuah penelitian.
Studi ini meneliti tentang kemungkinan atau potensi menyebarnya virus Corona ke negara lain di dunia berdasarkan jumlah perjalanan atau penerbangan dari Wuhan ke negara tersebut.
Hasil analisis dalam penelitian itu, misalnya dengan cukup tepat memprediksi jumlah kasus virus Corona di Vietnam dan Singapura.
Baca Juga
Sementara di Thailand dan Kamboja, demikian menurut para ilmuwan itu seperti dilansir The Guardian, jumlah kasus infeksi virus Corona seharusnya lebih besar dari yang saat ini dilaporkan.
Di Tanah Air sampai saat ini belum ada kasus penularan virus Corona, meski hubungan antara Indonesia dengan China sangat erat baik dalam bidang ekonomi maupun pariwisata. China adalah penyumbang turis terbanyak di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
"Indonesia belum melaporkan satu pun kasus (penularan virus Corona) dan menurut kami, seharusnya sekarang sudah ada beberapa kasus," kata Marc Lipsitch, ilmuwan dari Universitas Harvard yang terlibat dalam studi itu kepada ABC.
Pada akhir Januari lalu, dua media Australia melaporkan bahwa Indonesia belum memiliki alat tes yang layak untuk mendeteksi virus Corona dan karenanya ada kemungkinan virus mematikan tersebut sudah masuk ke Tanah Air.
Laporan itu disusun dengan mengutip keterangan dari Amin Soebandrio, kepala Lembaga Eijkman di Bandung, Jawa Barat. Lembaga Eijkman sendiri adalah salah satu institusi di Tanah Air yang terlibat langsung dalam upaya mendeteksi orang-orang yang diduga tertular virus Corona.
Tetapi pada pekan ini Amin, usai mengikuti rapat di Istana Presiden, Jakarta, membantah laporan tersebut. Ia mengatakan bahwa Indonesia sudah punya alat yang cukup untuk mendeteksi penularan virus Corona.
"Alat sudah cukup, reagennya sudah ada, jadi pemberitaan di luar itu tidak benar," kata Amin saat ditemui di Kantor Staf Presiden (KSP) Jakarta, Kamis (6/1/2020).(Suara.com/Liberty Jemadu)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir