Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Banyak hal di bawah laut dan luar biasa yang jarang terekspose ke permukaan, Salah satunya ikan pari manta berwarna pink ini.
Belum lama ini, seorang fotografer bernama Kristian Laine pergi ke Great Barrier Reef di Australia untuk memotret kehidupan di bawah laut. Namun, dia terkaget-kaget ketika berhasil mengabadikan gambar ikan pari manta pink tersebut.
Tanpa berlama-lama, ia membagikan hasil fotonya itu lewat akun Instagram miliknya dan langsung diserbu oleh banyak komentar dari warganet yang juga heran dengan makhluk tersebut.
"Saya tidak pernah mendengar ada manta pink dan ketika pertama melihatnya, saya pikir kamera saya bermasalah," ujar Laine seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (19/2/2020).
Baca Juga
-
Balap Facebook, Instagram Sandang Gelar Raja Media Sosial
-
3 Berita Terpopuler: Bayi Platipus dan Ojek Pangkalan Bikin Aplikasi Online
-
Spesifikasi Bocor, Honor 9X Lite Pakai Kamera 48 MP?
-
Jadi Astronot Dadakan, Pesawat Ini Tawarkan Terbang di Gravitasi Nol
-
Penggemar Bucin, Chef Arnold Dapat DM Instagram Selama 200 Hari
"Ikan itu sangat tenang dan membiarkan saya berada di sana. Ketika menyadari tentang dia, saya tidak bisa percaya betapa langka momen yang saya alami ini," imbuhnya.
Menariknya, ikan dengan nama latin Mobula alfredi berwarna merah muda ini sepertinya hanya ada satu di dunia. Pasalnya, ikan yang sama juga pernah dijumpai pada 2015 oleh seorang penyelam bernama Ryan Jeffrey.
Lokasinya sekitar 3,3 meter di bawah laut dan dalam 5 tahun terakhir sukar dijumpai. Total, baru sekitar 10 kali ada orang yang mengaku berhasil melihatnya.
Di sisi lain, para peneliti mencoba meneliti apa yang menyebabkan ikan pari tersebut berwarna pink. Mulanya, mereka menduga hal itu akibat makanan yang dikonsumsi oleh ikan, tapi kemudian teori itu terpatahkan lantaran kadar warna pinknya tidak berubah-ubah.
"Teorinya adalah warna itu hanyalah tampilan berbeda dan unik dari melanin, akan tetapi masih harus dikonfirmasi," tutup pakar ekologi Asia Haines.(Suara.com/Tivan Rahmat)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ditemukan Puluhan Gunung Bawah Laut di Sekitar Flores, Ada yang Masih Aktif
-
Penemuan Gunung Bawah Laut di Pacitan, Berbahaya?
-
Letusan Gunung Berapi Bawah Laut Sebabkan Tsunami di Tonga
-
Terpopuler: Ditemukan Pemakaman Tersembunyi dan Curhat Driver Ojol Viral
-
Ditemukan Pemakaman Tersembunyi dan Kapal Kuno di Kota Bawah Laut
-
Tak Ada Matahari, Ini 5 Hewan yang Bisa Ditemukan di Laut Dalam
-
Setelah 2 Tahun, Hewan Laut Dalam Berkaki 14 Ini Akhirnya "BAB"
-
Bisa Jadi Obat, Ilmuwan Temukan Hutan Bawah Laut Berusia 60 Ribu Tahun
-
Top 3 Terpopuler: Wujud Naga Laut Menyeramkan dan Editan Kocak Netizen
-
Top 3 Terpopuler: YouTube Rewind 2019 dan Hewan Laut Dalam Menyeramkan