Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kabar gembira untuk para pemburu alien dan peminat luar angkasa. Pasalnya sejumlah data alien siap dibuka dan bisa diakses untuk umum.
Breakthrough Listen Initiative, sebuah proyek mencari komunikasi di luar angkasa, telah merilis dua petabyte data atau sekitar 16 ribu terabyte data dari pengamatan SETI yang dapat diakses oleh umum.
SETI merupakan singkatan dari Search for Extra-Terrestrial Intelligence, mecakup pengamatan alien dan fenomena alam lain baik yang diketahui dan tidak diketahui.
Ini merupakan rilis data kedua dari Breakthrough Listen Initiative. Juni lalu, organisasi ini merilis satu petabyte data radio dan teleskop optik.
Baca Juga
Data baru ini mencakup belahan Bumi utara dan selatan dengan pengamatan yang dilakukan dari teleskop radio Parkes di New South Wales, Australia, dan Green Bank Observatory di Virginia barat.
Data pengamatan optik berasal dari Automated Planet Finder di dalam Lick Observatory di California.
"Sejak rilis data awal Breakthrough Listen tahun lalu, kami telah menggandakan apa yang tersedia untuk publik. Harapan kami, kumpulan data ini akan mengungkapkan sesuatu yang baru dan menarik, baik itu kehidupan cerdas lainnya di alam semesta atau fenomena astronomi alami yang belum ditemukan," ucap Matt Lebofsky, administrator sistem utama Breakthrough Listen, seperti dikutip dari IFL Science.
Saat ini, antara 20 dan 30 persen data alien telah dianalisis tetapi tim ingin menganalisis semuanya beberapa kali untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan. Inilah sebabnya, mengapa data raksasa tersebut tersedia untuk umum.
Pihak Breakthrough Listen meminta bantuan dari para ilmuwan lain dan pembuat kode, untuk analisis data serta siapapun yang tertarik dalam pencarian kehidupan di luar angkasa.
Mereka bisa melakukan analisis sendiri menggunakan data alien yang disediakan. Berminat dengan data hasil pengamatan alien ini? (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Bukan RRQ Lemon, Jonathan Liandi Sebut Player Ini 'The Real Alien' di MPL Indonesia
-
Semakin Sering Klaim Penampakan UFO pada 2022, Pakah Alien Ada?
-
Ilmuwan Ungkap Dugaan Kenapa Belum Ada Alien yang Ingin Mampir ke Bumi, Ini Sebabnya
-
Cowok Ganteng Ini Memilih Jadi "Alien Hitam", Akun Instagram-nya Capai 1,3 Juta Follower
-
Peneliti Ini Patahkan Klaim China yang Berhasil Tangkap Sinyal Alien
-
China Klaim Telah Menerima Sinyal Peradaban Alien di Luar Sana
-
Dugaan Ilmuwan, Ada 4 Peradaban Alien yang Mengintai Bumi
-
Militer Amerika Rilis Rekaman Video UFO ke Publik, Adakah Bukti Alien di Sana?
-
Ilmuwan Ingin Digelar Misi Pencarian Alien dan Kehidupan di Uranus dan Bulan Saturnus
-
Peringatan Ilmuwan, Sinyal dari Bumi Bisa Picu Invasi Alien