Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia : Kamis, 20 Februari 2020 | 18:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Penyakit maut hitam atau yang dikenal sebagai black death pada tahun 1347 menjadi salah satu wabah paling mematikan di Eropa. Setelah beberapa tahun berselang, makam korban penyakit maut hitam ini akhirnya ditemukan bersama dengan fakta mengerikan ini.

Mengutip National Geographic, penyakit maut hitam ini memakan korban jiwa yang berjumlah 75 sampai 200 juta manusia. Fenomena ini terjadi dari 1347 hingga 1351 lalu.

Berdasarkan tim penelitian dari Oslo dan Ferrara, penyakit maut hitam ini diduga berasal dari kutu manusia dan kutu yang ada di dalam tubuh.

Beberapa tahun berselang, kuburan massal korban penyakit maut hitam ini lalu ditemukan oleh para arkeolog di daerah pedesaan Inggris di Lincolnshire.

Usai ditemukan dan diteliti, para arkeolog menyadari mengenai bagaimana mencekamnya penyakit maut hitam yang menular dan membunuh banyak jiwa dalam skala besar.

Penyakit maut hitam. (Wikipedia/S Tzortzis)

Berdasarkan penemuan makam tersebut, terungkap ada setidaknya 48 jasad pria, wanita, dan anak-anak yang dikuburkan bersama-sama. Penyebab kematian ini ternyata adanya pathogen maut hitam.

Pada saat menjadi teror untuk warga Eropa, makam massal dari korban penyakit maut hitam ini justru tidak ditemukan di pedesaan. Kebanyakan berada di daerah perkotaan Inggris.

Makan massal yang ditemukan oleh para arkeolog ini sendiri berada di kawasan pedesaan yang sebelumnya susah didapati. Arkeolog berpendapat bahwa hal ini membuktikan penduduk dibuat kewalahan untuk menangani penyakit maut hitam tersebut.

Namun, para arkeolog berpendapat bahwa bisa jadi para warga di perkotaan sengaja pindah ke desa saat wabah penyakit maut hitam ini menyebar. Sayangnya, kepindahannya tidak memberikan efek apapun dan malah semakin membunuh.

Penyakit maut hitam. (Wikipedia/unknwn)

Adanya kuburan massal di desa adalah hal yang sangat jarang ditemui. Pasalnya, warga desa biasanya memiliki ritual agama untuk tiap individu.

Namun, jika kuburan massal ini ditemukan, maka bisa jadi pemerintah desa juga kewalahan menangani korban penyakit maut hitam ini. Sistem yang sebelumnya normal justru menjadi terganggu karena hal ini.

Walaupun sistem normal berubah, tata cara pemakaman ini dilakukan dengan penuh hati-hati sebagai bentuk penghormatan pada korban meninggal.

Usai menemukan makam korban penyakit maut hitam, para arkeolog berencana untuk terus melakukan penelitian mendalam mengenai hal ini untuk menemukan lebih banyak informasi sejarah dari penyakit maut hitam ini.

BACA SELANJUTNYA

Akuisisi Microsoft Atas Activision Blizzard Akhirnya Dapat Persetujuan dari Uni Eropa