Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah bangkai burung yang masih utuh belum lama ini ditemukan. Sekilas, bangkai ini nampak berasal dari seekor burung yang baru saja mati. Siapa sangka jika umur bangkai burung ini sudah mencapai 46.000 tahun.
Bangkai burung ini pertama kali ditemukan oleh pencari fosil gading lokal. Saat ditemukan, bangkai tersebut terkubur dan membeku di permafrost yang berada di daerah pedesaan Belaya Gora dekat timur laut Siberia.
Mengutip NY Post, usai ditemukan, bangkai burung tersebut lalu diteliti oleh tim ilmuwan dari Museum of Natural History Swedia yang dikepalai oleh Nicolas Dussex dan Love Dalén.
Berdasarkan hasil penelitian dengan penanggalan radiokarbon, terungkap bahwa burung ini diperkirakan telah hidup pada 46.000 tahun yang lalu.
Baca Juga
Uniknya, ada 50 mg jaringan burung yang masih utuh dan dapat digunakan untuk ekstraksi DNA dan genome sequencing. Hasilnya, terungkap bahwa burung tersebut masuk dalam spesies horned lark.
Secara garis keturunan, burung ini merupakan nenek moyang dari dua sub spesies lark yang hidup di utara Russia dan di Stepa Mongolia.
Penyebab bangkai burung ini begitu utuh walaupun telah tewas berpuluh-puluh tahun yang lalu adalah karena permafrost. Lebih sederhananya, hewan ini mengalami pengawetan alami dari alam.
Penemuan ini mengungkap fakta bahwa spesimen yang kecil dan rapuh seperti endapan lumpur dapat membuat bangkai burung menjadi sangat awet.
Lebih lanjut, penelitian ini akan terus dilakukan untuk mengungkap banyak informasi mengenai perilaku hewan tersebut hingga perubahan iklim yang terjadi di masanya.
Selain itu, para ilmuwan juga dapat mengungkap evolusi fauna di zaman es dan memahami respon-respon lainnya dari bangkai burung utuh yang ternyata sudah berumur 46.000 tahun ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Penjelasan Elon Musk Kenapa Logo Burung Biru Twitter Berubah Jadi Anjing
-
Tepati Janji, Ini Alasan Elon Musk Ubah Logo Twitter jadi Anjing Doge
-
Mulai Telan Korban, WHO Waspadai Flu Burung di Kamboja
-
Burung Kasuari Ikut Dengar Khotbah Saat Salat Jumat di Lokasi Ini, Netizen: Nunggu Nasi Berkat Itu
-
Gara-Gara Flu Burung, Harga Telur Meroket di Inggris, Stok Langka
-
Fosil Burung Terbesar di Dunia Akhirnya Ditemukan di Australia, Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan Ini
-
Petugas Damkar Selamatkan Burung yang Tersangkut Benang, Netizen: The Real Hero
-
Ratusan Burung Mati Jatuh dari Langit, Penyebabnya Masih Misteri
-
Gadis Cantik Jualan Burung di Pasar, Netizen: Pantas Bapak Gue Sering Beli
-
Penjual Pakan Burung Ikut Tren Ini, Netizen: Cantiknya Nggak Ada Obat