Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pusat Internasional Penelitian Astronomi Radio belum lama ini menemukan sebuah ledakan terbesar di antariksa setelah Big Bang yang terjadi beberapa tahun yang lalu.
Usai ditemukan, ledakan terbesar di antariksa ini akhirnya memecahkan rekor terciptanya lubang hitam berusia 390 juta tahun cahaya dari Bumi.
Mengenai kapasitas ledakannya, jika dapat dibandingkan, ledakan ini hampir mirip dengan letusan Gunung St. Helens yang terjadi pada tahun 1980 lalu.
Melansir dari Science Alert, ledakan terbesar di antariksa ini berasal dari pusat kluster Galaksi Ophiuchus. Tidak bisa dianggap remeh, ledakan kluster galaksi pada umumnya memiliki kekuatan yang sangat besar.
Baca Juga
Ledakan terbesar ini membentuk lubang hitam yang dahsyat dan mengakibatkan gravitasi yang terjadi menyatukan kelompok-kelompok dengan ribuan galaksi.
Lubang hitam yang mendadak meledak ini membentuk jet atau balok material yang kemudian memecahkan rekor sebelumnya yang pernah terjadi.
Berdasarkan penelitian mendalam, menurut para ilmuwan, energi yang menciptakan ledakan dahsyat ini memiliki kekuatan lima kali lebih besar dari MS 0735 + 74 yang pernah jadi sebelumnya.
Penelitian untuk hal ini ditemukan dengan menggunakan empat teleskop berbasis darat dan luar angkasa. Teleskop yang digunakan adalah Chandra X-ray Observatory NASA, observatorium ruang sinar X-Newton Badan Antariksa Eropa XMM, Murchison Widefield Array (MWA) Australia, dan Teleskop Radio Raksasa Metrewave (GMRT) di India.
Kemunculan ledakan dahsyat setelah Big Bang ini pernah ditemukan sebelumnya pada tahun 2016 lalu. Saat itu penemuan ini ditemukan dengan menggunakan teleskop Chandra X-ray Observatory NASA.
Penemuan ini jelas saja menjadi acuan dan informasi terbaru untuk ilmu pengetahuan terutama mengenai dunia astronomi. Penelitian lebih lanjut mengenai penemuan ledakan terbesar di antariksa ini terus dilakukan ke depannya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan
-
Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandung, Foto-foto Mengerikan di TKP Ramaikan Hashtag #bombunuhdiri di Twitter
-
Usai Insiden Ledakan Istanbul, Turki Langsung Blokir Facebook dan YouTube
-
Misi Uji Coba Pertahanan Bumi Sukses, NASA Berhasil Ubah Jalur Asteroid
-
10 Idol Kpop dengan Penampilan Mirip Karakter Anime
-
Sampah Antariksa SpaceX Ditemukan Jatuh di Lahan Pertanian
-
Belum Lama Diluncurkan, Teleskop Antariksa James Webb Malah Ditabrak Batu Luar Angkasa
-
Mengarah ke Bumi, Bintik Matahari Mati Lepaskan Bola Plasma
-
Badan Antariksa Eropa Siap Ambil Sikap Soal Keterlibatan Rusia dalam Misi Mars dan ISS
-
NASA Larang Kontennya untuk Dijadikan Sebagai NFT, Kenapa?