Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Selasa, 03 Maret 2020 | 19:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Gilead Sciences Inc, perusahaan asal China klaim telah menemukan obat virus corona COVID-19. Perusahaan ini tengah mengajukan paten untuk obat tersebut.

Dikabarkan perusahaan China tersebut telah melakukan sejumlah eksperimental dalam mewujudkan obat virus corona baru ini. Dan kini telah mengajukan permohonan paten atas temuannya.

Obat virus corona yang akan dipatenkan disebut remdesivir, sejenis obat antivirus baru dalam kelas analog nukleotida.

Dilaporkan oleh Time.com, Rabu (5/2/2020), langkah ini adalah tanda bahwa China memandang terapi Gilead sebagai salah satu kandidat paling menjanjikan untuk melawan wabah yang telah merenggut ribuan nyawa.

Permohonan paten ini dapat memengaruhi kendali Gilead atas obat di China. Pada sisi lain, obat eksperimental milik Gilead ini tidak dilisensikan atau disetujui di mana pun di dunia.

Obat itu telah diujicobakan di China pada pasien virus corona dan menunjukkan tanda-tanda awal yang sangat efektif.

Menurut laman daring resmi milik lembaga virologi yang bermarkas di Wuhan, permohonan paten ini dibuat pada 21 Januari 2020.

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Para ilmuwan di sana telah menemukan Gilead's remdesivir dan chloroquine (obat malaria berusia 80 tahun) “sangat efektif” dalam studi laboratorium untuk menggagalkan virus coronavirus baru. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam sebuah makalah di jurnal Cell Research.

Namun mereka menyebutkan bahwa kemanjuran kedua obat itu pada manusia membutuhkan tes klinis lebih lanjut.

China mampu membuat chloroquine dan sekarang menginginkan akses ke remdesivir.

Belum jelas kapan otoritas kekayaan intelektual Cina akan menyetujui aplikasi lembaga tersebut.

Obat eksperimental Gilead saat ini memasuki uji klinis di China pada pasien dengan virus corona.

Ilustrasi Virus Corona. [Shutterstock]

Perusahaan ini mengirimkan dosis yang cukup untuk mengobati 500 pasien dan meningkatkan pasokan jika uji klinis berhasil.

Remdesivir sedang diuji dalam dua percobaan di China pada pasien dengan gejala patogen baru, dengan level sedang dan parah, kata Merdad Parsey, kepala petugas medis Gilead.

Itulah Remdesivir temuan perusahaan China yang diklaim bisa mengobati pasien virus corona. (Suara.com/ Rifan Aditya).

BACA SELANJUTNYA

Penjualan HP Android dan Apple di China Menyusut, Ini Sebabnya