Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Perburuan badak Afrika yang dilabeli sebagai "rekreasi" membuat jumlah hewan tersebut menyusut signifikan setiap tahunnya. Aktivis dan ahli konservasi mengingatkan Trophy Hunting atau Perburuan Trofi bisa membuat spesies badak hilang sepenuhnya di Afrika bagian selatan.
Sebagai referensi, Trophy Hunting atau Perburuan Trofi merupakan ajang olahraga berburu hewan liar untuk rekreasi manusia. Hewan yang berhasil diburu atau sebenarnya "dibantai" akan menjadi Trofi yang melambangkan keberhasilan.
Trophy Hunting dan perburuan liar yang didorong oleh permintaan cula badak yang tak terpuaskan di Asia dapat membuat spesies badak di Afrika menyusut signifikan.
Oleh beberapa negara Asia terutama di China, cula badak sangat didambakan karena berfungsi sebagai bahan obat tradisional dan afrodisiak (pembangkit gairah seksual).
Baca Juga
Gambar yang beredar menampakkan badak ketika dibantai pada acara Trophy Hunting. Sangat mengenaskan, badak itu mati berlumuran darah dengan keadaan culanya sudah diambil.
Trophy Hunting sudah diizinkan dan dimulai kembali di Botswana, salah satu negara di Afrika bagian selatan.
Hampir 10 persen populasi badak Afrika telah dibantai sejak April 2019.
Padahal menurut IUCN Red List, badak hitam (salah satu spesies dari badak di Afrika), badak Jawa, dan badak Sumatra masuk dalam kategori Terancam Punah.
Dilansir dari Mirror, ahli konservasi memperingatkan bahwa jika tidak ada tindakan dan perburuan semakin masif, spesies badak bisa hilang sepenuhnya di Afrika bagian selatan pada tahun 2021.
Eduardo Gonclaves, aktivis dari pergerakan Campaign to Ban Trophy Hunting, menjelaskan bahwa memulai kembali Trophy Hunting memberikan lampu hijau bagi para pemburu.
"Hewan yang tidak bersalah dibunuh untuk keserakahan, kesombongan atau keduanya. Ini brutal, tidak masuk akal, dan mendorong sebagian besar hewan liar kita ke jurang kepunahan. Sekarang pemerintah baru telah melucuti patroli anti-perburuan liar dan memberi tahu serta mempersilahkan para pemburu trofi beraksi kembali. Mereka juga menembak gajah yang terancam punah, ini benar-benar bencana," kata Eduardo Gonclaves.
Semakin masifnya perburuan liar dan acara Trophy Hunting, hewan-hewan seperti badak hitam dan gajah Botswana menjadi semakin terancam punah.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran
-
Seabrek Fakta Sains tentang Capybara: Doyan Makan Tebu, Bisa Kena Rabies dan TBC
-
Dikenal Santuy, Capybara Ternyata Punya Banyak Musuh Alami: Ini Sederet Fakta Uniknya
-
Apa Makanan Buaya? Hewan Purba yang Bisa Telan 3 Kg Daging Per Hari
-
5 Fakta Menarik Buaya, Bisa Makan Tanpa Mengunyah Padahal Giginya Kuat
-
Lihat Hewan Imut Ini Doyan Camilan, Netizen: Ya Ampun, Unyu Banget