Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Merebaknya wabah virus corona (COVID-19), membuat perusahaan teknologi dan kepolisian China saling bekerja sama. Perusahaan teknologi berbasis AI (Artificial Intelligence) bernama Kuang-Chi sudah memproduksi helm pintar untuk mendeteksi demam.
Pendeteksian demam sangat penting dilakukan di muka umum karena demam merupakan gejala umum pasien yang terinfeksi virus corona.
Kuang-Chi, perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzen, China mengeluarkan produk berupa helm pintar yang dinamakan N901.
Menurut klaim dari Kuang-Chi, helm N901 dapat memungkinkan pengguna mengukur suhu hingga lima meter jauhnya.
Baca Juga
Helm yang dilengkapi dengan kamera inframerah ini dapat memindai kode QR dan menjalankan fitur "facial recognation".
Di Chengdu, sebuah kota berpenduduk 16 juta orang di Provinsi Sichuan, dua polisi China mengenakan helm itu untuk memantau orang-orang di jalan pada hari Senin (02/03/2020).
Sebuah video yang dirilis oleh China News menunjukkan para petugas melihat sekeliling untuk memeriksa pembeli yang lewat atau untuk melihat apakah suhu tubuh mereka di atas 37,3 derajat Celcius.
Dikutip dari World of Buzz, apabila seseorang terdeteksi demam, maka helm N901 akan mengeluarkan suara sehingga pengguna bisa mengetahuinya.
Ketika fitur "facial recognation" diaktifkan, fitur ini akan menampilkan informasi pribadi para pejalan kaki yang berpapasan dengan polisi melalui layar virtual yang ada di dalamnya.
Helm dengan kemampuan AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan tersebut juga dilengkapi dengan Wi-Fi, Bluetooth dan konektivitas 5G.
Bekerja sama dengan Kementerian Sains dan Teknologi China, Kuang Chi mengklaim bahwa helmnya juga ringan berkat metamaterial yang direkayasa secara khusus.
Untuk memindai barisan yang berisi 100 orang, helm N901 hanya perlu waktu 2 menit untuk menemukan orang yang terkena demam.
Polisi di kota-kota besar China kini menggunakan helm N901 untuk mencegah penyebaran virus corona ketika orang-orang sudah mulai bekerja.
(Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
Viral Pemotor Nggak Pakai Helm Sembunyi dari Polisi, Netizen: Paniknya Kerasa Sampai Sini
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Sanksi AS Tidak Banyak Berdampak pada Industri Semikonduktor di China
-
Jerman Ambil Kuda-Kuda untuk Terapkan Pelarangan Ekspor Bahan Chip ke China