Kamis, 25 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Rabu, 25 Maret 2020 | 08:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Komunitas mikroba atau organisme dengan ukuran sangat kecil mampu bertahan hidup meski di dasar laut dengan kedalaman "sangat gelap". Mengambil sampel batuan dari ratusan meter di dasar laut, ilmuwan meneliti kandungan mikroba dan membongkar rahasia bagaimana mereka bisa hidup di tempat itu.

Salah satu sampel batu yang dibawa ke permukaan mempunyai bentuk indah mirip dengan batu karang.

Meski terlihat indah, tapi itu bukan batu karang, melainkan sebuah fotomikrograf sampel batu yang diambil dari 750 meter bawah laut oleh ilmuwan.

Para peneliti melakukan riset dan penelitian lebih dalam mengenai komunitas mikroba yang diketahui mampu hidup di permukaan batu tersebut.

Saat ini, rekor penemuan mikroba yang berhasil hidup ada pada 3,2 kilometer di dasar laut.

Ilustrasi laut dalam. (Pixabay/ Pete Linforth)

Dr Virginia Edgcomb dari lembaga penelitian Woods Hole Oceanographic Institute (WHOI) memimpin tim untuk menganalisis sampel yang berada pada "Atlantis Bank" Samudra Hindia.

Membawa mikroba ke permukaan dalam posisi hidup, apalagi membiakkannya akan menjadi sebuah tantangan besar.

Tetapi gen dan protein yang terdeteksi memberi kita petunjuk tentang bagaimana mereka dapat bertahan hidup.

Penelitian ilmuwan mengenai karakteristik unik mikroba atau organisme sangat kecil yang hidup di dasar laut ini telah diterbitkan di jurnal Nature.

"Kami menerapkan metode yang benar-benar baru untuk mencoba mengeksplorasi sampel berharga ini seintensif mungkin," kata Dr Edgcomb.

Dilansir dari IFLScience, ilmuwan menemukan bahwa gen yang diidentifikasi menunjukkan bentuk kehidupan yang menempati ceruk tersebut.

Dr Virginia Edgcomb meneliti sampel batuan kerak Bumi yang diambil di dasar laut. (WHOI)

Mereka menggunakan beragam strategi untuk bertahan hidup, termasuk memanfaatkan semua materi super kecil di sekitar mereka.

Sebagian besar tampaknya beroperasi seperti organisme di dalam gua, memakan sisa-sisa benda mati yang jatuh di sekitar mereka.

Sebagian yang lain hidup dengan mengubah nitrit menjadi amonium, sementara beberapa mendegradasi hidrokarbon polyaromatik, sesuatu yang bisa dikelola sedikit makhluk hidup.

Kepadatan sel yang ditemukan Edgcomb sangat rendah, menunjukkan kelangkaan nutrisi.

Namun demikian, wilayah seperti itu merupakan bagian terbesar dari planet Bumi sehingga penghuninya kemungkinan mewakili sebagian besar kehidupan mikroba di planet ini.

Ilmuwan menemukan bahwa kehidupan mikroba dasar laut mempunyai karakter unik karena mereka "sangat hemat" mengingat keterbatasan materi untuk bertahan hidup di sekeliling mereka juga terbatas.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet