Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 26 Maret 2020 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Virus corona COVID-19 selama ini diyakini menular melalui droplet dan kontak fisik seperti sentuhan dan benda-benda yang terpapar. Dan WHO juga menegaskan kalau virus corona jenis baru ini tidak menular lewat udara.

Dikutip dari Suara.com, temuan terbaru mengklaim kalau virus corona jenis baru tersebut bisa melayang udara. Mengejutkan memang, tapi itulah temuan terkini yang diklaim dari studi terbaru yang dilansir dari laman harvard.edu.

Dalam Studi itu, para peneliti menemukan bahwa virus Corona COVID-19 dapat melayang di udara hingga tiga jam sebelum kemudian jatuh ke permukaan.

Temuan dari studi terbaru itu semakin menguatkan alasan mengapa kita harus memakai masker wajah, terutama masker standar WHO. Dengan cara ini, setidaknya dapat mencegah atau menurunkan risiko terpapar virus Corona COVID-19.

Namun WHO telah membantah penularan virus corona jenis baru COVID-19 ini tidak mular lewat udara. Belum ada bukti klinis kuat untuk menyatakan virus baru ini menular lewat udara.

Seperti diketahui, menjaga kebersihan diri dan lingkungan menjadi salah satu cara untuk mencegah terinfeksi virus corona COVID-19.

Ketika berada di tempat umum, kita dianjurkan tidak sembarangan memegang barang apapun dan harus rajin mencuci tangan.

Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Anjuran itu bukan tanpa sebab, karena sebuah studi baru-baru ini juga menemukan bahwa virus Corona Covid-19 dapat bertahan diberbagai jenis barang, seperti tembaga, kardus dan plastik dan stainless steel.

Di tembaga, studi menemukan, virus Corona COVID-19 bisa bertahan hingga empat jam, sedangkan pada kardus 24 jam, bahkan bisa bertahan dua hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel.

Hingga saat ini, peneliti masih melakukan penelitian terkait sifat virus corona, seperti bagaimana ketahanannya pada setiap kondisi yang berbeda. Misalnya, paparan sinar matahari, suhu panas atau dingin.

Walaupun sebagian telah diketahui karakteristik virus Corona COVID-19, kita tetap dianjurkan untuk membersihkan tangan dan benda yang sering disentuh setiap hari.

Benda-benda yang sering disentuh setiap hari misalnya telepon genggam (ponsel), meja, gagang pintu, perlengkapan kamar mandi, toilet, keyboard, alat makan, dan masih banyak lagi.

Untuk menjaga kebersihan lantai, jika permukaan lantai kotor, yang pertama mesti dilakukan adalah membersihkan menggunakan deterjen dan air lalu disinfektan.

Selain itu, cuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air setelah membawa kiriman dari luar atau pasca-kembali dari luar rumah.

Mungkin saja secara tidak sadar Anda telah menyentuh sesuatu yang terpapar virus Corona COVID-19.

Langkah-langkah lain yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko terinfeksi virus Corona COVID-19 adalah membatasi kontak dengan orang di luar rumah.

Sebisa mungkin, hindari pula menyentuh mata, hidung dan mulut bila tangan belum dibersihkan dengan sabun dan air.

Hal lain yang juga tak kalah penting dilakukan adalah tetap tinggal di rumah dan menjaga kondisi tubuh selalu fit untuk mencegah atau menurunkan risiko tertular virus Corona COVID-19.

Itulah hasil penelitian baru yang mengklaim kalau virus corona COVID-19 bisa melayang lewat udara. Namun penelitian ini dibantah WHO dengan meyakintan virus corona tidak menular lewat udara. (Suara.com/ Lilis Varwati).

Penjelasan WHO virus corona COVID-19 tidak menular melalui udara

Fakta tentang virus corona baru (WHO)

WHO menegaskan virus corona ditularkan melalui droplet atau tetesan (pernapasan) ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

Tetesan ini terlalu berat untuk bertahan di udara. Sehingga tetesan ini akan secara cepat jatuh ke tanah atau permukaan di sekitarnya.

"To protect yourself: (Untuk melindungi diri Anda)
- Keep 1m distance from others (Jaga jarak 1 meter dari orang lain)
- Disinfect surfaces frequently (disinfektan permukaan secara rutin)
- Wash/rub your hands (cuci atau bersihkan tangan Anda)
- Avoid touching your eyes, nose, mouth (hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda)."

Selain informasi di atas, WHO juga telah meluruskan beberapa mitos yang hingga kini masih berkembang di masyarakat mengenai Covid-19.

1. Mitos: Berjemur atau memaparkan diri ke suhu lebih dari 25 derajat celcius mencegah infeksi.

Anda masih bisa terinfeksi, tidak peduli seberapa cerah atau panas cuacanya.

2. Mitos: Mandi air panas mencegah Covid-19.

Mandi air panas tidak akan mencegah Anda dari infeksi. Suhu tubuh normal Anda akan tetap di sekitar 36,5 derajat hingga 37 derajat Celcius, terlepas dari suhu air untuk Anda mandi.

Justru sebaliknya, mandi dengan air yang sangat panas bisa berbahaya, karena bisa membakar kulit Anda.

Cara terbaik untuk melindungi diri dari Covid-19 adalah dengan rutin membersihkan tangan.

3. Mitos: Virus corona baru dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Sampai saat ini belum ada informasi atau bukti yang menunjukkan bahwa virus corona baru dapat ditularkan oleh nyamuk.

Virus corona baru adalah virus pernapasan yang menyebar melalui tetesan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung.

4. Mitos: Pengering tangan efektif membunuh virus corona baru.

Pengering tangan tidak efektif membunuh SARS-CoV-19.

5. Mitos: Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh tidak membunuh virus corona bau.

Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh tidak akan membunuh virus yang telah memasuki tubuh Anda. Menyemprotkan zat-zat semacam itu bisa berbahaya bagi pakaian atau selaput lendir, yaitu mata dan mulut.

Alkohol dan klorin memang dapat dijadikan disinfektan permukaan benda, tetapi juga harus disesuaikan dengan rekomendasi yang tepat.

Itulah penjelasan WHO yang menegaskan kalau virus corona baru SARS-CoV-2 ini tidak menyebar secara langsung malalui udara. 

Kesimpulan

Dari penjelasan WHO yang menegaskan kalau virus corona baru SARS-CoV-2 ini tidak menyebar secara langsung melalui udara.

Koreksi (Pembaruan per 3 April 2020):

Artikel ini telah dikoreksi dan diperbarui, terutama demi meluruskan fakta-faktanya. Termasuk dengan mengubah/memperbaiki judul & sebagian gambarnya, juga tambahan/penjelesan di bagian isi. Mohon maaf atas kekeliruan sebelumnya dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Temukan Microplastik di Pembuluh Darah Manusia, Miris