Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Dalam rangka menanggunlani pandemi virus corona COVID-19, dibutuhkan banyak persiapan. Termasuk pengadaan obat, test kit hingga vaksi.
Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) / Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengalokasikan dana tak sedikit untuk riset.
Kemenristek mengalokasikan dana Rp 20 miliar untuk melakukan riset yang akan menghasilkan obat, test kit, dan vaksin COVID-19.
Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengalokasikan anggaran Rp 20 miliar untuk riset yang akan menghasilkan test kit, obat, dan vaksin COVID-19.
Baca Juga
Anggaran tersebut akan digunakan untuk penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan teknologi dan inovasi untuk menghasilkan alat deteksi, obat hingga vaksin yang dibutuhkan dalam mengatasi COVID-19.
"Rp 20 miliar justru untuk penelitian baik untuk test kit atau perangkat pemeriksaan cepat, suplemen, obat, demikian juga vaksin COVID-19, di samping kajian epidemiologi maupun sosial," kata Menristek Bambang Brodjonegoro dalam konferensi video bersama awak media di Jakarta, Kamis (26/3/2020).
Menurut Menristek, dana tahap awal itu setidaknya sudah dapat mendukung Konsorsium COVID-19 untuk memulai kegiatan sesuai tugas dan tanggung jawabnya dalam menghasilkan alat deteksi, obat hingga vaksin.
Dana itu berasal dari anggaran dari belanja rutin perjalanan dinas di antaranya dari Kementerian Riset dan Teknologi dan lembaga negara non kementerian di bawahnya, yang dialokasikan untuk mendanai kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan dalam penanganan COVID-19 di Tanah Air.
Sementara, nantinya akan ada penambahan anggaran terhadap alokasi dana awal tadi yang bisa digunakan untuk mendukung produksi massal pembersih tangan (hand sanitizer) dan bilik antikuman.
Kemenristek/BRIN telah membentuk Konsorsium COVID-19 untuk menghasilkan alat deteksi, obat dan vaksin untuk menangani pandemik COVID-19 akibat virus Corona SARS-CoV-2.
Tim Konsorsium COVID-19 terdiri dari lembaga negara non kementerian (LPNK) di bawah Kemristek, perguruan tinggi dan institusi lain terkait, di antaranya Lembaga Ilmu Pengetahuan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Eijkman, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Airlangga.
Itulah upaya Kemenristek dalam melawan pandemi virus corona dengan mengalokasikan dana Rp 20 miliar untuk riset obat, test kit, bahkan hingga vaksi COVID-19. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Bisa Bikin Bentuk Virus Corona, Keahlian Pedagang Keliling Ini Bikin Takjub
-
Sharp Kenalkan Teknologi Plasmacluster, Diklaim Bisa Bantu Bunuh Virus
-
Pria Ini Nekat Panjat Rumah Sakit Demi Bertemu Ibunya yang Positif Corona
-
Laboratorium Vaksin Virus Corona Diduga Jadi Terget Peretas Rusia, Waduh!
-
CEK FAKTA: Benarkah Abu Vulkanik Merapi Mampu Membunuh Virus Corona?
-
CEK FAKTA: Benarkah Film Captain America Telah Prediksi Virus Corona?
-
Belajar dari Rumah, Foto Gedung Sekolah Tanpa Kegiatan Ini Malah Seram
-
Ngaku Nggak Pakai Masker, Influencer Bali Disorot karena Remehkan Corona
-
CEK FAKTA: Benarkah Campuran Air Garam Dapat Hilangkan Virus Corona?
-
CEK FAKTA: Benarkah Majalah Italia Tahun 1962 Ramalkan Virus Corona?