Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Penelitian terkait virus corona memang terus dilakukan untuk membantu penanganan virus tersebut. Yang terbaru, para ilmuwan dilaporkan sukses menciptakan alat tes virus corona yang dapat terhubung ke smartphone.
Alat super canggih ini ditemukan pertama kali oleh ilmuwan dari tiga universitas di Inggris yaitu Brunnel University London, Lancaster University, dan University of Surrey.
Melansir dari BGR, alat tes virus corona ini mudah digunakan dan hasilnya juga cukup akurat menurut para pengembangnya.
Para ilmuwan mengklaim bahwa alat tes virus corona ini mampu memberikan hasil tes hanya dalam waktu 30 menit usai digunakan.
Baca Juga
Menggunakan kecerdasan buatan, pengolahan gambar, hingga virologi molekuler, alat tersebut dipastikan cukup canggih dan dibutuhkan di tengah pandemi global ini.
Perangkat yang belum diberi nama ini ditenagai oleh baterai yang nantinya dapat terhubung dengan smartphone untuk kemudian para pengguna mendapatkan hasil tes virus corona.
Jika uji swab perlu dibawa ke laboratorium untuk dicek apakah positif atau negatif virus corona, dengan alat ini, hasil tersebut bisa tidak lagi perlu melalui uji laboratorium.
Karena berbentuk portable, alat tes virus corona ini dapat digunakan oleh pengguna di rumah. Terutama untuk pengguna yang mengantongi status ODP atau PDP.
Diklaim praktis, alat tes virus corona ini sangat sesuai untuk beberapa orang yang tinggal di daerah terpencil yang jauh dari pusat kesehatan yang memadai.
Cukup menjanjikan dan membuat siapa saja tertarik mencobanya, namun alat tes virus corona ini masih dalam masa pengujian untuk kemudian mendapat persetujuan regulator sebelum kemudian digunakan publik.
Namun, alat tes virus corona ini disebut-sebut akan dijual dengan harga 100 poundsterling atau Rp 1,9 juta. Satu perangkat dapat memproses enam uji swab sekaligus.
Karena masih dalam masa pengujian, perlu bersabar hingga alat tes virus corona ini benar diproduksi dan digunakan secara massal di tengah masa pandemi global ini ya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir