Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sejumlah taman nasional di Afrika harus ditutup sementara sebagai imbas merebaknya virus corona Covid-19. Itu dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk melindungi gorila dan primata dari wabah virus corona.
Sebagai referensi, salah satu taman nasional di Afrika adalah tempat bagi spesies langka gorila yaitu gorila gunung (Gorilla beringei beringei).
Menurut situs resmi IUCN Redlist, gorila gunung yang berada di Afrika sudah masuk dalam kategori Kritis mengingat keberadaannya yang terus berkurang.
Taman Nasional Virunga di Republik Demokratik Kongo adalah rumah bagi beberapa gorila gunung terakhir di dunia.
Baca Juga
Dalam keterangan di situs resmi Taman Nasional Virunga, mereka menutup taman nasional untuk sementara pada periode 23 Maret hingga 1 Juni 2020.
Mereka akan memberi kabar mengenai pembukaan atau perpanjangan masa penutupan sementara setelah tanggal 1 Juni 2020.
Hal tersebut mereka lakukan untuk mengikut saran para ilmuwan yang mengatakan bahwa "primata, termasuk gorila gunung, kemungkinan rentan terhadap komplikasi yang timbul dari virus Covid-19".
Taman Nasional Gabon yang memiliki tempat sangat luas bagi ribuan gorila dataran rendah juga mengambil tindakan serupa.
Mereka mengambil tindakan penutupan sementara dengan menambahkan keterangan bahwa "virus pernapasan yang mempengaruhi manusia mudah ditularkan ke kera besar".
Menurut laporan dari Associated Press, Rwanda juga menutup pariwisata di tiga taman nasional yang merupakan rumah bagi gorila dan simpanse.
Dilansir dari IFLScience, belum ada kasus mengenai gorila liar yang tertular virus corona Covid-19.
Namun ilmuwan sudah menemukan bahwa gorila dan anggota lain dari keluarga kera besar dapat tertular penyakit pernapasan dari manusia.
Sebuah studi tahun 2008 menemukan "bukti pertama penularan virus dari manusia ke kera liar".
Dalam hal ini, infeksi itu bukan disebabkan oleh virus corona, tetapi dua paramyxovirus manusia yang umum.
Selain itu, para ilmuwan telah secara aktif menginfeksi monyet dengan novel coronavirus (SARS-CoV2) dalam upaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang virus dan infeksinya.
Para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina, menginfeksi kera rhesus dengan SAR-CoV-2 dan menemukan mereka mengembangkan âpenyakit pernapasan ringanâ.
Meskipun mereka tidak mengalami demam atau gejala serius, paru-paru mereka menunjukkan tanda-tanda pneumonia, sebanding dengan beberapa infeksi COVID-19 pada manusia.
Berdasarkan bukti ilmiah terbatas di atas, penutupan sementara taman nasional digunakan sebagai langkah pencegahan dalam melindungi spesieslangka dan terancam punah.
Gorila gunung diperkirakan hanya tersisa kurang dari 1.000 ekor di seluruh dunia.
Mereka hanya dapat ditemukan di pengunungan sekitar Uganda, Republik Demokratik Kongo dan Rwanda.
Karena jumlahnya yang tinggal sedikit, pihak pengelola tidak mau mengambil risiko untuk tetap membuka taman nasional karena ditakutkan gorila bisa terkena dampak virus corona Covid-19.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Komodo Gigi Pemandu Wisata, Turis Diminta Lebih Hati-hati
-
Bisa Bikin Bentuk Virus Corona, Keahlian Pedagang Keliling Ini Bikin Takjub
-
Awasi Hutan, Taman Nasional Bali Barat Jajai Pemanfaatan Teknologi AI
-
Sharp Kenalkan Teknologi Plasmacluster, Diklaim Bisa Bantu Bunuh Virus
-
Sepasang Anak Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon
-
Setelah 100 Tahun, Wolverine Muncul di Taman Nasional Ini
-
Pria Ini Nekat Panjat Rumah Sakit Demi Bertemu Ibunya yang Positif Corona
-
Laboratorium Vaksin Virus Corona Diduga Jadi Terget Peretas Rusia, Waduh!
-
Jarang Terjadi, Gajah Kembar Lahir di Sri Langka untuk Pertama Kalinya
-
CEK FAKTA: Benarkah Abu Vulkanik Merapi Mampu Membunuh Virus Corona?