Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Fenomena supermoon akan dimulai petang hari ini hingga Rabu (8/4/2020) dini hari. Menariknya, fenomena ini akan jadi supermoon terbesar sepanjang 2020.
"Supermoon pada 8 April 2020 merupakan puncak supermoon pada 2020 ini," terang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di laman Facebook resminya.
Sebelumnya diwartakan bahwa pada 2020 terjadi tiga supermoon. Yang pertama berlangsung pada 10 Maret kemarin dan yang terakhir akan menghiasi langit pada 7 Mei yang akan datang.
Pada kedua supermoon ini, ukuran jari-jari Bulannya sedikit lebih kecil daripada ukuran Bulan purnama perige pada 8 April 2020 nanti. Sementara pada dini hari nanti, jari-jari Bulan yang tampak dari Bumi adalah sebesar 16,73 menit busur.
Baca Juga
BMKG menjelaskan bahwa pada 8 April pada pukul 1.08 WIB dini hari nanti, Bulan akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi di sepanjang 2020. Ketika itu, bulan berada pada jarak 356.910 kilometer dari Bumi.
Sekitar 8 jam 27 menit kemudian, bulan akan memasuki fase purnama dan saat itulah kita akan melihat yang dijuluki sebagaiSupermoon.
BMKG juga menjelaskan bahwa di titik terdekatnya dengan Bumi, maka Bulan akan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang ketimbang saat ia berada di titik paling jauh dari planet kita (apoge).
Meski demikian, BMKG juga telah memperingatkan bahwa di saat bulan purnama nanti daerah pesisir berkemungkinan mengalami banjir rob akibat air pasang.
Sementara bagi kalian yang ingin menikmati proses Supermoon sejak malam ini, BMKG memberi dua petunjuk: tengoklah ke arah timur dan berdoa, agar cuaca cerah sehingga awan tak menutupi Bulan.
Itulah penjelasan BMKG pada fenomena supermoon Rabu (8/4/2020) dini hari mendatang jadi yang terbesar pada tahun 2020. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Tag
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, Langsung Diikuti Beberapa Gempa Susulan
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
El Nino 2023 Diprediksi Melanda Indonesia, Ini Dampak dan Tanda-tandanya
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra, Kapan Terjadi Tahun 2023 Ini?
-
BMKG Menyarankan Masyarakat Tampung Air Hujan Jelang Kemarau
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Sekarang, Ini Penjelasan BMKG
-
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Gempa Mentawai