Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pada Selasa malam (7/4/2020) hingga Rabu dini hari di Indonesia telah terjadi fenomena Supermoon. Penduduk Bumi yang melihat ke langit saat fenomena alam ini akan melihat ukuran Bulan yang lebih dari biasanya.
Sebagaimana lansiran laman Cnet, Rabu (7/4/2020), Bulan tampak membesar karena letaknya yang berada di titik terdekat dengan Bumi pada jalurnya yang berbentuk elips.
Pada Selasa kemarin, satelit alami Bumi itu berada pada titik terdekatnya dengan Bumi, sehingga membuat ukurannya 30 persen lebih besar dibandingkan posisinya ketika berada pada titik terjauh dari Planet Biru.
Di sisi lain, Bulan Purnama selalu naik di sekitar matahari terbenam, dan berkat ilusi optik, obyek yang mendekati cakrawala akan berada pada wujud terbesarnya.
Baca Juga
-
DANA Sediakan Fitur Pendataan Warung Lewat Miniprogram Siap Siaga COVID-19
-
XL Axiata Serahkan Donasi Rp 10,8 Miliar, Termasuk dari Karyawan
-
Di Rumah Aja, Yuk Cobain Lima Aplikasi Streaming Ini di HP Kamu
-
Trending di Twitter, Netizen Ramai Bagikan Fenomena Supermoon
-
Terpopuler: Supermoon Terbesar Sepanjang 2020 dan Langit Merah di Jepang
Hasilnya, Supermoon kali ini memperlihatkan bulan yang tampak lebih besar dan paling terang pada 2020. Supermoon yang berlangsung malam tadi juga merupakan Bulan Purnama pertama dari musim semi utara, yang dikenal juga dengan nama 'Pink Moon'.
Meskipun dijuluki Pink Moon, namun warna Bulan tidak serta merta berubah menjadi warna merah muda. Menurut Farmer's Almanac, penamaan Pink Moon berasal dari phlox subulata, bunga merah muda yang mekar di musim semi di timur Amerika Utara.(Suara.com/Tivan Rahmat)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra, Kapan Terjadi Tahun 2023 Ini?
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?