Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Gunung Anak Krakatau telah mengalami erupsi pada Jumat (10/4/2020). Seperti apa penampakannya jika dilihat dari luar angkasa?
Seperti diketahui, gunung berapi yang berada di tengah Selat Sunda itu mengeluarkan dua letusan pada Jumat (10/4/2020) malam.
Erupsi pertama terjadi pukul 21.58 WIB dan yang kedua pukul 22.35 WIB dengan tinggi kolom abu kurang lebih 500 meter di atas puncak.
Pascafenomena tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) membagikan video detik-detik Gunung Anak Krakatau bererupsi dan mengeluarkan abu vulakaniknya.
Baca Juga
-
Kilas Balik Sejarah, Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883
-
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Kolom Abu 500 Meter dari Puncak
-
5 Suara Terkeras yang Pernah Muncul di Bumi, Salah Satunya dari Krakatau
-
Bukan dari Anak Krakatau, Netizen Unggah Suara Dentuman Misterius Subuh Ini
-
Peneliti Gunung Anak Krakatau Ini Ungkap Penyebab Tsunami di Selat Sunda
Dalam akun Instagram resmi LAPAN, Peneliti Ahli Utama LAPAN Dony Kushardono menerangkan peristiwa tersebut terekam melalui satelit cuaca Himawari.
Video berdurasi delapan detik tersebut, terlihat abu vulkanik Gunung Anak Krakatau yang membumbung tinggi dan tersapu ke arah barat.
Perlu diketahui, erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut bukan merupakan sumber dentuman misterius yang terjadi pada Sabtu dini hari.
Pasalnya, suara yang terdengar dari wilayah Jakarta hingga ke Provinsi Lampung itu cukup menyita perhatian masyarakat.
"Kita sudah kroscek ke lembaga terkait. Jika mengaitkannya dengan suara letusan Anak Krakatau, itu bukan. Badan Vulkanologi mencatat, letusan gunung terjadi sore hari, sedangkan suara misterius itu kan sekitar pukul 2.00 WIB pagi," tutup Jasyanto, Kabag Humas LAPAN saat dihubungi Suara.com, Minggu (12/4/2020).
Itulah video penampakan seperti apa erupsi Gunung Anak Krakatau dari luar angkasa yang dibagikan LAPAN. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Merapi Erupsi, Pesan Mbah Maridjan Tentang "Eyang Merapi" Viral Lagi
-
3 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan Manusia, Simak Penjelasannya
-
Erupsi Gunung Merapi, Hujan Abu Jatuh di Kabupaten Magelang
-
Beredar di Masyarakat, Lapan Tanggapi Edaran Larangan Keluar Rumah Pada 21 Desember 2022
-
Erupsi Gunung Semeru Tumbangkan Jaringan Indosat dan Smartfren
-
Bagaimana Proses Terjadinya Erupsi Gunung Berapi
-
Status Gunung Anak Krakatau Siaga Level III, Dilarang Mendekat
-
Nantikan, Ini 10 Fenomena Astronomis 2022
-
Apa Itu Lahar Dingin, Bahaya yang Mengancam Setelah Awan Panas
-
Viral Foto Politikus dan Pejabat di Poster Erupsi Gunung Semeru