Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Setelah Gunung Merapi dan Gunung Anak Krakatau, ternyata Gunung Slamet juga potensi mengalami erupsi. Bahkan Ahli vulkanologi Universitas Gadjah Mada menyebutkan gunung ini punya potensi yang besar.
Dr Agung Harijoko, ahli vulkanologi UGM mengatakan Gunung Slamet di Jawa Tengah berpotensi mengalami letusan cukup besar di masa mendatang.
"Dari peta PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) itu ada sampai daerah KRB (Kawasan Rawan Bencana) 3, itu masuk ke arah Guci," kata Agung dalam diskusi bertajuk Memahami Aktivitas Gunungapi Busur Sunda, Senin (13/4/2020).
Dalam diskusi yang digelar untuk memperingati ulang tahun ke-60 Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Agung menekankan bahwa ia belum bisa memperkirakan waktu dan seberapa dahsyat letusan tersebut kemungkinan terjadi.
Baca Juga
Ahli vulkanologi UGM ini mengatakan telah menemukan ada endapan awan panas yang cukup tebal yang secara materi disebut scoria, atau dalam ilmu geologi disebut sebagai aliran scoria di Guci, Kabupaten Tegal.
"Di Guci sendiri saya menemukan sampai tujuh lapisan awan panas, sehingga sebenarnya ada letusan yang menghasilkan awan panas yang alirannya mencapai Guci, dan itu tidak hanya sekali tetapi sampai tujuh kali," katanya.
Oleh karena itu, ia menduga jika terjadi letusan Gunung Slamet lagi di masa depan maka kemungkinan besar jalur awan panas akan kembali melintasi daerah Guci.
"Jadi dari letusan Gunung Slamet yang terekam di Lembah Guci itu ada letusan besar. Cuma kita tidak tahu perulangannya berapa lama lagi, berapa tahun lagi. Tapi potensi akan ada letusan besar di Slamet itu ada kalau melihat sejarah erupsi masa lalunya," kata dia.
Untuk itu, upaya mitigasi berupa monitoring seperti yang dilakukan oleh PVMBG memang sangat penting untuk dilakukan untuk tanda-tanda dan tingkat kegempaan yang mengarah pada kemungkinan erupsi.
Namun, yang lebih penting lagi, menurut dia, adalah bagaimana kesiapsiagaan masyarakat di sekitar gunung api tersebut.
"Apakah masyarakat di sana cukup tahu tentang bahaya Gunung Slamet? Yang penting adalah kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat sekitar bahwa mereka tinggal di daerah rawan bencana," katanya.
Itulah peringatan ahli vulkanologi UGM pada potensi letusan Gunung Slamet yang cukup mengkhawatirkan. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
-
Viral Wanita Melahirkan di Pos 3 Pendakian Gunung Slamet, Netizen: Alhamdulillah Selamat
-
Penyebab Penurunan Muka Tanah Semarang, Dosen UGM: Akibat Penggunaan Air Berlebihan
-
Jalin Kerja Sama dengan UGM, Moonton Beri Beasiswa ke Mahasiswa Berprestasi
-
Lihat Penampilan Mahasiswi Kedokteran UGM di Foto Tahun 1978, Netizen Curiga Anak Orang Kaya
-
UGM Garap Prototipe Candi Borobudur versi Metaverse
-
Kolaborasi Huawei dan UGM Makin Erat dalam Pengembangan Talenta Digital
-
Pakar UGM: Tanah Virtual Metaverse Menjanjikan untuk Investasi Masa Depan
-
Ilmuwan Indonesia Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia
-
Usung Konsep Smart Farming 4.0, Dosen UGM Raih Hermes Startup Award 2020