Rabu, 17 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia : Jum'at, 17 April 2020 | 08:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Belum lama ini netizen dibuat heboh dengan thread panjang buatan @BintangPD terkait Sesar Lembang yang terbentang di Jawa Barat. Masih aktif hingga sekarang, apakah Sesar Lembang perlu diwaspadai?

Sesar Lembang diketahui merupakan patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Secara kedudukan, Sesar Lembang bertemu dengan Sesar Cimandiri di Padalarang.

Patahan aktif ini memanjang dari Padalarang hingga Gunung Batu dengan jarak mencapai 29 kilometer. BMKG menyebutkan bahwa Sesar Lembang mampu menciptakan gempa berkekuatan sekitar 6,8 hingga 7 skala ritcher.

Melansir jurnal BMKG yang ditulis oleh Rasmid berjudul "Aktivitas Sesar Lembang di Utara Cekungan Bandung", terungkap bahwa hingga gini terpasang 4 buah seismometer di sekitar Sesar Lembang yaitu di Ciater, Tangkuban Perahu, Cimenyan, dan Lembang.

28 Agustus 2011, BMKG mencatat terjadi gempa berkekuatan 3,3 magnitudo dengan pusat gempa di kedalaman 15 kilometer oleh karena Sesar Lembang. Cukup dangkal, guncangan gempa ini dapat dirasakan oleh warga sekitar sesar.

Gunung Tangkuban Perahu. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)

Menurut sejarah, gempa besar akibat Sesar Lembang sudah tidak lagi terjadi sejak 1400 tahun yang lalu. Namun, penelitian mengungkap bahwa gempa besar bisa terjadi kapan saja karena patahan aktif semacam Sesar Lembang ini.

Dalam jurnal internasional Tectonophysics pada 2018 lalu, tim penelitian berpendapat bahwa Sesar Lembang mampu menghasilkan gempa besar dengan kekuatan mencapai 6,5 hingga 7,0 magnitudo.

Mengutip jurnal 'Sesar Lembang dan Resiko Kegempaan' karya Agung Muljo dan Faisal Helmi yang diterbitkan oleh FMIPA Universitas Padjadjaran, seismotektonik di sepanjang zona Sesar Lembang berhubungan dengan beberapa hal.

Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)

Beberapa hal tersebut antara lain morfostruktur, litologi, jenis sesar, hingga kegempaan mikro. Aspek litologi mengungkap bahwa di sepanjang Sesar Lembang ada batuan endapan gunung api kuarter yang terdiri dari breksi vulkanik, lahar, tuf, hingga lava.

Karena intensitas belqah yang tinggi, tingkat kestabilan batuan terhadap aktivitas tektonik di Sesar Lembang menjadi cukup berkurang.

Walaupun telah tertidur lama, para peneliti berpendapat bahwa perlu ada perhatian khusus pada Sesar Lembang mengingat sebagian besar bentangan patahan aktif ini telah menjadi lokasi tinggal warga setempat.

BACA SELANJUTNYA

Drama Twitter: Putus usai 8 Tahun Pacaran, 2 Bulan Kemudian Kirim Undangan