Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan atas smartphone mengatakan bagaimana perangkat tersebut membawa patogen infeksius bakteri dan virus yang turut pada transmisi dalam epidemi dan pandemi.
Pemindahan patogen pada smartphone ini menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Sayangnya, saat ini smartphone sebagian besar diabaikan dari perspektif biosekuriti, padahal gawai cenderung membantu penyebaran virus seperti influenza dan Virus Corona jenis baru atau Covid-19.
Para ilmuwan meninjau semua penelitian di jurnal yang menganalisis diketemukannya mikrobapada ponsel. Ada 56 penelitian yang memenuhi kriteria, di mana studinya dilakukan di 24 negara antara 2005-2019.
Sebagian besar penelitian mengamati bakteri yang ditemukan di smartphone dan beberapa juga mengamati jamur. Secara keseluruhan, penelitian menemukan rata-rata 68 persen smartphone terkontaminasi.
Baca Juga
-
Selama April, BMKG Catat Indonesia Diguncang Gempa 683 Kali
-
Meluncur, Xiaomi Mi Note 10 Lite Dibanderol Mulai Rp 5 Jutaan
-
CEK FAKTA: Benarkah Ma'ruf Amien Sebut Penghina Jokowi Bakal Masuk Neraka?
-
Update iOS 13.5 Beta, Memudahkan Pengguna Buka Kunci saat Pakai Masker
-
Sempat Menganga, Lubang Ozon di Kutub Utara Dilaporkan Mulai Tertutup
Jumlah ini cenderung lebih rendah dari nilai sebenarnya karena sebagian besar penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi jenis bakteri tertentu.
Semua penelitian itu dilakukan sebelum munculnya Covid-19, sehingga tidak ada yang bisa mengujinya. Para ilmuwan hanya menemukan satu penelitian yang melakukan tes untuk virus RNA, kelompok yang mencakup Covid-19 dan Virus Corona lainnya.
Beberapa penelitian membandingkan ponsel petugas kesehatan dan telepon umum. Hasilnya, tim ahli tidak menemukan perbedaan signifikan antara tingkat kontaminasi.
Ponsel yang terkontaminasi menimbulkan risiko biosekuriti. Virus dapat hidup di permukaan mulai dari hitungan jam, hari, hingga minggu. Jika seseorang terinfeksi Covid-19, sangat mungkin ponsel mereka juga akan terkontaminasi. Virus kemudian bisa menyebar dari ponsel ke individu lebih lanjut, melalui kontak langsung ataupun tidak.
Ponsel sendiri merupakan pembawa penyakit yang ideal. Saat ini, hampir seluruh orang di dunia melakukan aktivitas yang melibatkan ponsel. Sebagian besar orang membawa ponsel kemana-mana, di rumah, di tempat kerja, di tempat belanja, dan ke tempat wisata.
Di sisi lain, pengguna ponsel jarang membersihkan atau mendisinfeksi perangkatnya. Data menunjukkan bahwa hampir tiga perempat orang tidak pernah membersihkan ponsel mereka sama sekali.
Dilansir dari Science Alert, sebagian besar pengguna menggunakan ponsel mereka rata-rata selama tiga jam setiap hari. Para ilmuwan menyarankan otoritas kesehatan masyarakat untuk menerapkan kampanye kesadaran publik dan tindakan lain yang sesuai untuk melakukan disinfeksi atau pembersihan ponsel dan perangkat layar sentuh lainnya.
Tim ahli merekomendasikan ponsel dan perangkat layar sentuh lainnya harus didekontaminasi setiap hari menggunakan semprotan alkohol isopropil 70 persen atau metode disinfeksi lainnya. Sehingga tidak hanya tangan yang harus dibersihkan agar terhindar dari virus, namun perangkat yang sering digunakan.
Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah. Bersama-sama, kita bisa mengatasi pandemi Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCOVID-19. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
-
Xiaomi Capai Pertumbuhan Laba Bersih 126,3 Persen di 2023, Tembus 19,3 miliar RMB
-
3 Tips Memaksimalkan Samsung Galaxy M34 5G untuk Content Creator
-
Fakta Menarik Christopher Nolan, Sutradara Oppenheimer yang Tak Mau Pakai Smartphone
-
Vivo Resmi Jadi Official Exclusive Supplier of Mobile Phones Asian Games Hangzhou 2022
-
Kapan Seseorang Harus Ganti HP? Ini Patokannya
-
HMD Global Luncurkan Nokia G42 5G, Smartphone 5G yang Dapat Diperbaiki oleh Pengguna
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Realme dan One Plus Disinyalir akan Luncurkan HP dengan RAM Tembus 24GB, Ngeri-Ngeri Sedap!