Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah alat pelacak dan detektor cahaya yang diikat dan direkatkan di kepala anjing laut berhasil mengungkapkan cara berburu mereka di kedalaman. Cukup unik, ternyata anjing laut berburu di kedalaman dengan memanfaatkan cahaya dari makhluk laut di sekitarnya.
Anjing laut terkenal sebagai hewan yang cukup kuat. Mereka bisa menahan lapar setelah berminggu-minggu menjaga anak-anak mereka di tepi pantai.
Setelah menahan perut kosong selama berminggu-minggu, mereka segera mencari makan berupa ikan dan cumi-cumi.
Namun sampai saat ini, ilmuwan masih belum mengetahui cara anjing laut berburu di gelapnya lautan.
Baca Juga
Penelitian terbaru yang diterbitkan di Journal of Experimental Biology berhasil memecahkan masalah di atas.
Ternyata, anjing laut memanfaatkan gerakan khusus bahkan gerakan tipuan saat memburu hewan di laut dalam yang menghasilkan bioluminesensi.
"Organisme bioluminesen adalah sumber utama cahaya (80 persen) di perairan lebih dalam dari 500 meter. Ikan lentera dan cumi-cumi dapat menghasilkan dua jenis cahaya yaitu cahaya redup yang terus-menerus untuk bertindak sebagai countershading dan kilau terang untuk membingungkan para predator," kata Pauline Goulet, peneliti dari University of St Andrews, Inggris dalam rilis resminya.
Para peneliti memutuskan memberikan alat untuk melacak pergerakan anjing laut di kedalaman.
Mereka juga memasang kamera yang ditali dan direkatkan di atas kepala anjing laut.
Hasilnya, sebagian besar dari empat induk anjing laut melakukan perjalanan 3.000 kilometer untuk mencari makanan.
Sangat menakjubkan, alat pelacak menemukan bahwa anjing laut memburu mangsa pada kedalaman 79 hingga 719 meter.
Dikutip dari IFLScience, setelah menganalis 2.000 kilatan (flashing) dari organisme bioluminesen, para peneliti menyadari bahwa hewan itu melakukan flashing untuk menakuti anjing laut yang berperan sebagai predator.
"Mangsa selalu melakukan flashing begitu anjing laut membuka serangan. Itu menunjukkan bahwa flashing adalah reaksi defensif ketika mangsa menyadari bahwa diri mereka diserang," tambah Goulet.
Anjing laut lebih berhasil memakan mangsa yang tidak melakukan flashing dibandingkan mangsa yang menghasilkan kilatan begitu cepat.
Namun terdapat anjing laut yang dianggap peneliti cukup cerdas.
Mereka melakukan gerakan tipuan dengan memiringkan kepala seolah-olah akan menyerang.
Namun ternyata mereka hanya menipu mangsa sehingga flashing justru mengarah ke mulut sang anjing laut.
Untuk melihat cara anjing laut memakan mangsa di kedalaman kamu bisa mengunjungi link ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
5 Kekuatan Terbesar Pemerintah Dunia di One Piece, Lama Jadi Misteri
-
One Piece: Bagaimana Pasukan Revolusioner Menjadi Ancaman Besar Bagi Pemerintah Dunia?
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
El Nino 2023 Diprediksi Melanda Indonesia, Ini Dampak dan Tanda-tandanya
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
5 Arc Paling Menyedihkan di One Piece, Bikin Nyesek
-
Ditemukan Puluhan Gunung Bawah Laut di Sekitar Flores, Ada yang Masih Aktif
-
Mengapa Gempa 14 April 2023 Terasa di Banyak Wilayah? Begini Penjelasan BMKG
-
Gempa Jumat 14 April Guncang Wilayah Luas, BMKG: Bukan Gempa Tuban, Ini Gempa Laut Jawa