Rabu, 17 April 2024
Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia : Senin, 25 Mei 2020 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Laporan terbaru yang dipublikasikan menyebut bahwa medan magnet Bumi secara misterius melemah. Pertanyaan yang timbul kemudian, ada apa dengan medan magnet Bumi?

Diketahui, medan magnet Bumi di beberapa daerah seperti Amerika Selatan dan Afrika ini tiba-tiba melemah dan menimbulkan pertanyaan besar bagi para ilmuwan. Fenomena ini disebut sebagai South Atlantic Anomaly.

Mengutip Independent.co.uk, melemahnya medan magnet Bumi ini jelas saja tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, hal ini berpengaruh pada gangguan satelit dan pesawat antariksa.

Seperti yang diketahui, medan magnet Bumi merupakan kekuatan dinamis dan kompleks yang bertugas untuk melindungi manusia dari radiasi dan partikel-partikel dari Matahari.

Sejarah mencatat bahwa dalam dua abad ini, medan magnet Bumi mengalami kehilangan 9 persen dari kekuatannya. Karena itu, hal tersebut perlu dianggap serius.

Blue Moon, konsep pesawat antariksa Blue Origin yang rencananya akan dikirim ke Bulan pada 2024. Konsep ini dipamerkan Jeff Bezos, pemilik Blue Origin yang juga pendiri Amazon, di Amerika Serikat, Kamis (9/5/2019). [Blue Origin]

Mengandalkan pengamatan satelit, para ilmuwan dari European Space Ageny atau ESA lalu melakukan penelitian terhadap medan magnet Bumi yang melemah ini.

Menurut para ilmuwan melemahnya medan magnet Bumi ini telah terjadi selama lebih dari satu dekade dan mengejutkannya, dalam beberapa tahun belakangan ini, fenomena tersebut berkembang secara cepat.

Beruntungnya, satelit Bumi mampu melakukan investigasi perkembangan medan magnet Bumi sehingga sangat membantu ilmuwan untuk penelitian lebih lanjut.

Ilustrasi Bumi. (pexels/pixabay)

Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh ilmuwan adalah mengenai pemahaman akan proses yang terjadi di inti Bumi hingga kemudian memunculkan perubahan pada medan magnet Bumi tersebut.

ESA menjelaskan bahwa fenomena tersebut bisa saja terjadi jika Kutub Utara dan Kutub Selatan Bumi tiba-tiba dapat bertukar tempat. Cukup jarang ditemui, fenomena ini muncul terakhir kali hanya terjadi pada 780 ribu tahun silam.

Lebih lanjut, ESA memperingatkan bahwa beberapa pesawat antariksa yang terbang di wilayah medan magnet Bumi yang melemah ini kemungkinan besar akan mengalami gangguan dan mungkin menyebabkan masalah teknis.

BACA SELANJUTNYA

Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia