Rabu, 24 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Jum'at, 29 Mei 2020 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pesawat luar angkasa Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) milik NASA mengumpulkan data yang memungkinkan para ilmuwan  untuk memetakan sistem arus listrik di sekitar Mars untuk pertama kalinya. Ini tidak hanya menyoroti perbedaan antara sistem Bumi dan Mars, namun mampu menjelaskan cara partikel bermuatan lolos ke luar angkasa dari atmosfer Mars.

Di Bumi, aliran penghantaran besi cair pada inti planet menimbulkan arus listrik dan menghasilkan medan magnet di sekitar kehidupan manusia. Namun Mars tidak memiliki kemampuan sama dalam menghasilkan medan semacam itu. Karenanya, arus listrik yang diinduksi di ionosfer Mars menghasilkan magnetosfer planet.

Ilustrasi Planet Mars dan dua buah bulannya (Shutterstock).

"Arus ini memainkan peran mendasar dalam hilangnya atmosfer yang mengubah Mars sebagai dunia yang bisa mendukung kehidupan menjadi gurun tidak ramah. Kami sekarang sedang bekerja menggunakan arus untuk menentukan jumlah tepat energi yang diambil dari angin Matahari dan kekuatan pelarian atmosfer," jelas Robin Ramstad, ahli fisika eksperimental dari University of Colorado, seperti dikutip dari IFL Science pada Jumat (29/5/2020).

Untuk memahami efek arus, para ilmuwan perlu mencari tahu cara arus ini terbentuk di tempat pertama. Dengan tidak adanya atmosfer pelindung, sinar-X Matahari dan radiasi ultraviolet bisa merobek atom-atom di atmosfer Mars, menciptakan ion dan eletron bermuatan listrik.

Pada saat yang sama, angin Matahari yang mengandung magnet ditiup secara konstan dari Matahari dengan kecepatan sekitar satu juta mil per jam. Ketika medan magnet angin Matahari berinteraksi dengan ion dan elektron yang bermuatan di atmosfer Mars, arus listrik akan diinduksi. Dengan demikian, muatan bergerak ini menghasilkan medan magnetnya sendiri, yaitu magnetosfer yang diinduksi Mars.

"Atmosfer Mars memiliki perilaku seperti bola logam yang menutup sirkuit listrik. Arus mengalir di atmosfer bagian atas dengan lapisan arus terkuat bertahan pada 120-200 km di atas permukaan planet," tambah Robin Ramstad.

Sebelum adanya penelitian ini, arus di Mars sangat sulit untuk dideteksi secara langsung. Dengan menggunakan magnetometer sensitif MAVEN, distorsi tadi bisa dihitung dan dihubungkan kembali ke arus listrik yang menyebabkannya.

Setelah membuat petanya, para ilmuwan berharap untuk memahami secara lebih mendalam tentang pengaruh terhadap pergerakan partikel bermuatan di sekitar planet. Penelitian ini telah diterbitkan dalam Nature Astronomy.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong