Rabu, 17 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Rabu, 03 Juni 2020 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Konservasionis di China mengumumkan kabar gembira karena ungka Hainan yang dikenal sebagai primata terlangka di dunia telah membentuk pasangan baru. Itu adalah kabar positif karena membuat keberadaan mereka akan semakin banyak di masa depan.

Pembentukan pasangan dan lahirnya anak-anak dari ungka atau owa Hainan (Nomascus hainanus) diharapkan dapat membantu mereka dari jurang kepunahan.

Owa Hainan (Inggris: Hainan gibbon), adalah primata yang terancam punah karena keberadaan mereka semakin sedikit dengan habitat yang terbatas.

Hainan gibbon merupakan hewan endemik yang ditemukan di kantong kecil hutan pada pulau-pulau tropis Hainan di Laut China Selatan.

Hewan jantan memiliki mantel hitam legam sementara sang betina mempunyai bulu berwarna emas ketika dewasa.

Penampakan satu keluarga owa atau Hainan dengan satu pejantan, 2 betina, serta 1 remaja primata. (Press Release KFBG)

Dokumen-dokumen sejarah dari abad ke-17 menunjukkan bahwa spesies itu pernah tersebar luas di banyak daratan China.

Pada waktu setelahnya, keberadaan ungka Hainan menjadi terbatas pada hutan dataran rendah di Pulau Hainan.

Deforestasi dan penebangan hutan, mendorong spesies hewan ini ke ketinggian yang lebih tinggi di mana makanan semakin langka dengan kondisi kurang menguntungkan.

IUCN Redlist memasukkan ungka Hainan sebagai spesies yang Terancam Punah atau Critically Endangered.

Ungka atau sering disebut juga sebagai wak-wak di Indonesia merupakan keluarga kera yang terbagi menjadi empat genus berdasarkan jumlah kromosom diploid mereka yaitu Hylobates (44), Hoolock (38), Nomascus (52), dan Symphalangus atau siamang hitam (50).

Deforestasi hutan membuat habitat ungka Hainan semakin terbatas. (YouTube/ Greenpeace East Asia)

Pada 1950-an, diperkirakan ada 2.000 ungka Hainan yang hidup di hutan tropis Hainan.

Tetapi perburuan dan perusakan habitat dengan cepat membuat kondisi ungka Hainan semakin terancam.

Spesies ini berada di tebing kepunahan pada tahun 1970-an dengan kurang dari 10 individu tersisa pada sepetak kecil di hutan Bawangling.

Dikutip dari IFLScience, salah satu survei terbaru populasi pada tahun 2013 menemukan masih ada hanya 13 individu yang terbentuk dari dua kelompok pasangan.

Dilaporkan dalam jurnal Oryx, peneliti dan konservasionis dari Kadoorie Farm and Botanic Garden (KFBG) dan Hainan Wildlife Conservation and Management Bureau menemukan bahwa terdapat pasangan baru dari ungka Hainan.

Penemuan pasangan baru ungka Hainan sekitar 8 kilometer dari posisi aslinya menunjukkan bahwa mereka sedang memperluas wilayah.

"Penemuan pasangan baru dan lokasi mereka menunjukkan populasi ungka Hainan sekarang telah membentuk setidaknya lima kelompok keluarga yang berbeda. Ini penting untuk keragaman genetik sehingga jumlah mereka kini terdiri dari lebih dari 30 individu," kata pernyataan peneliti dari KFBG pada press release-nya.

Sekarang, dengan adanya pasangan baru ungka Hainan kelima, itu adalah jumlah kelompok keluarga terbesar untuk spesies dalam 40 tahun terakhir.

BACA SELANJUTNYA

5 Fakta Menarik Buaya, Bisa Makan Tanpa Mengunyah Padahal Giginya Kuat