Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Laporan terbaru dari para ilmuwan menyebutkan bahwa potongan gulungan Laut Mati yang berisi naskah kuno salinan Alkitab akan segera disatukan dengan menggunakan info DNA.
Sebelumnya, potongan-potongan gulungan Laut Mati ini ditemukan pertama kali di gua-gua daerah Qumran pada tahun 1946 lalu. Tidak utuh, potongan-potongan naskah berbahasa Ibrani ini menyebar ke beberapa daerah.
Walaupun seolah mustahil untuk disatukan, potongan-potongan gulungan Laut Mati ini sedang dalam usaha untuk disatukan dengan menggunakan info DNA.
Mengutip Live Science, usaha menyatukan potongan-potongan gulungan Laut Mati ini dilakukan dengan melakukan ekstraksi DNA pada gulungan tersebut.
Baca Juga
Secara fisik, gulungan Laut Mati terbuat dari kulit binatang yang DNA-nya dipercaya menyimpan banyak hal yang tentu saja dapat diungkap jika disatukan tiap potongan-potongannya.
Untuk usia, potongan-potongan gulungan Laut Mati ini sudah berusia 2.000 tahun dan merupakan salah satu penemuan arkeologi terbesar yang pernah dilakukan.
Sayangnya, gulungan Laut Mati ini telah menjadi potongan-potongan kecil yang berjumlah hampir mencapai ribuan dan tersebar di berbagai tempat dan lokasi.
Tantangan kedua dari usaha untuk mengumpulkan potongan gulungan Laut Mati ini adalah tersebarnya keberadaan potongan gulungan ini yang kebanyakan berada di penjual barang antik.
Sejauh ini, usaha menyatukan potongan-potongan gulungan Laut Mati ini dilakukan sejak pertama kali ditemukan dengan menggunakan bentuk visual. Namun, ide ekstraksi DNA ini bisa dilakukan untuk memudahkan usaha para ilmuwan.
Ekstraksi DNA ini dapat memanfaatkan bahan masing-masing gulungan Laut Mati yang ditemukan. Jika berasal dari kulit domba, akan disatukan dengan kulit domba, sedangkan kulit kambing bersama kulit kambing.
Potongan gulungan Laut Mati versi kitab Yeremia berasal dari sumber yang berbeda dengan dari Yudea yang terbuat dari kulit lembu. Sedangkan gulungan versi kitab Yesaya ditemukan dari situs lainnya pula.
Usaha menyatukan potongan-potongan gulungan Laut Mati dengan info DNA memang perlu waktu lama untuk kemudian menemukan jawabannya. Karena itu, butuh kesabaran hingga mendapat hasil yang terbaik.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Apa Penyebab Kematian Beethoven? Begini Kata Penelitian Terbaru dari Ilmuwan
-
Colorful iGame DNA Series, Headset Gaming RGB Surround
-
11 Fakta Pembelahan Sel yang Perlu Kamu Ketahui
-
Ilmuwan Ungkap Peran Tak Terduga dari Kucing Dalam Pembongkaran Kasus Kriminal, Bikin Penasaran
-
DNA Berusia 50 Ribu Tahun Ungkap Soal Keluarga Neanderthal Ini
-
Ilmuwan Temukan DNA Organisme Laut Tertua di Dunia, Penelitian di Kutub Selatan Jadi Kunci
-
Punah Sejak 1936, Ilmuwan Ingin Hidupkan Kembali Harimau Tasmania
-
Apa Itu DNA Pro yang Telah Merugikan Rp 97 Miliar, Bahkan Menyeret Artis
-
Peneliti: Indonesia Jadi Penghubung Asia dan Pasifik secara Genetik
-
Ditemukan Fosil Berusia 125 Tahun, Diduga Simpan DNA Dinosaurus