Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Berbeda dari manusia, astronot tentu saja melihat Bumi dari ISS dengan perspektif yang unik. Merasakan menjadi astronot, begini penampakan senja dari luar angkasa.
Bagaimana tidak unik? Dari Stasiun Luar Angaksa Internasional, astronot melihat periode 24 jam yang terjadi di Bumi dengan jelas. Periode 24 jam yang terjadi ini meliputi Matahari terbit hingga terbenam dan malam hingga pagi.
Pergantian antara siang dan malam dilihat dari ISS ditandai oleh garis terminator. Garis ini berada di permukaan Bumi yang bertugas untuk memisahkan antara sisi yang diterangi Matahari dan sisi yang diterangi Bulan alias malam hari.
Mengutip Live Science, konsep garis terminator kerap kali salah. Pada dasarnya, garis terminator tersebut nampak karena cahaya yang dipantulkan oleh atmosfer Bumi.
Baca Juga
Zona pencahayaan yang nampak dari hal ini biasanya terjadi saat senja mendekati saat Matahari tidak lagi menyinari. Cahaya yang dipantulkan setelahnya lalu berasal dari hamburan cahaya di cakrawala lokal.
Mengabadikan pemandangan yang ia temui di ISS, seorang astronot mengambil foto panorama Amerika Selatan pada pukul 19.37 waktu setempat. Saat itu, senja baru saja terjadi.
Cukup menakjubkan dan membuat terpukau, pemandangan ini langsung saja diabadikan oleh astronot tersebut. Foto hasil karyanya lalu menjadi dokumentasi resmi lembaga antariksa, NASA.
Nampak dari foto penampakan senja dari luar angkasa ini, danau air asin besar di Bolivia, Salar de Coipasa terlihat samar di sisi malam terminator. Sedangkan sisi lainnya hanya diterangi sedikit Matahari tanda senja sedang terjadi.
Sedangkan di sisi lain, nampak hamparan garis terminator cerah yang menunjukan kondisi daerah yang masih terang tanda daerah tersebut masih mengalami waktu siang hari.
Membuat siapa saja takjub, tentu tidak bisa dibayangkan bagaimana perasaan para astronot melihat penampakan senja dari luar angkasa tersebut.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
5 Tempat Terpanas di Bumi, Ada yang Tembus 70 derajat Celcius
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya