Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Beberapa waktu belakangan ini, ilmuwan dilaporkan beberapa kali menemukan sebuah planet yang mirip Bumi. Cukup unik dari penemuan sebelumnya, planet satu ini bahkan mempunyai bintang yang mirip seperti Matahari.
Max Planck Institute for Solar System Research di Gottingen, Jerman adalah sosok yang menemukan penemuan luar biasa di Tata Surya ini.
Planet mirip Bumi ini disebut-sebut bernama KOI-456.04 dan berada di luar Tata Surya. Ukuran planet satu ini lebih kecil dari ukuran Bumi yang saat ini menjadi tempat tinggal manusia.
Mengutip CNN, planet mirip Bumi ini berada dalam jarak yang cukup dekat dalam skala astronomi yaitu 3.000 tahun cahaya dari Tata Surya kita saat ini. Jarak ini berdasarkan perhitungan satu tahun cahaya yang sama dengan 9,46 triliun kilometer.
Baca Juga
Melakukan penelitian, para ilmuwan memperkirakan bahwa planet ini memiliki air di permukaannya. Karena hal ini, planet tersebut dicurigai mirip dengan Bumi. Bintang planet mirip Bumi ini adalah Kepler-160 yang membuatnya memiliki kesamaan dengan Matahari.
Kepler-160 pada dasarnya memang mirip dengan Bumi. Namun, bintang ini memancarkan radiasi infra merah dan jauh lebih pucat jika dibandingkan dengan Matahari. Hal ini karena lokasi bintang tersebut berada dalam kelas bintang katai merah.
Melansir dari Foxnews.com, sinar Matahari yang masuk ke permukaan KOI-456.04 memiliki kesamaan dengan Bumi. Bahkan setara 93 persen sinar Matahari yang diterima oleh Bumi.
Walaupun diklaim memiliki banyak kesamaan dengan Bumi, perlu banyak penelitian lainnya untuk membuktikan bahwa KOI-456.04 dapat menjadi lokasi sempurna untuk tempat tinggal manusia di masa depan.
Penelitian mengenai planet mirip Bumi ini diketahui telah dipublikasikan di jurnal Astronomy and Astrophysics. Ilmuwan menegaskan bahwa perlu ada penelitian mendalam mengenai hal ini. Nantikan update selanjutnya mengenai planet KOI-456.04 ini ya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gandeng Lonely Planet, Realme 11 Pro Series 5G Siap Rilis ke Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?