Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Tak mau kalah dari Amerika Serikat dan Rusia, China membangung stasiun antariksa miliknya oada 2021 mendatang. Dan nantinya akan siap beroperasi 2023.
Stasiun antariksa bernama Tiangong ini akan bersaing dengan Stasiun Antariksa Internasional (ISS) yang dibangun bersama oleh Amerika Serikat dan Rusia.
Stasiun luar angkasa China itu, jelas Phys.org, akan dibangun dalam jadwal yang sangat ambisius karena ditargetkan akan dibuka pada 2023. Selama dua tahun ke depan, China akan mengirim 11 misi ke orbit untuk membawa modul-modul stasiun antariksa tersebut.
Saat rampung, stasiun antariksa Tiangong akan berbobot 66 ton, mampu menampung tiga astronot sekaligus selama 6 bulan, dan ditargetkan bisa beroperasi selama 10 tahun sebelum keluar dari orbit.
Baca Juga
Stasiun antariksa China itu akan terdiri dari tiga modul utama: satu ruang utama, dan dua modul yang dirancang khusus sebagai tempat eksperimen bagi para ilmuwan dari seluruh dunia.
Modul utama rencananya akan diluncurkan pada triwulan pertama 2022 dengan diangkut oleh roket Long March 5B.
Badan antariksa China baru-baru ini mengumumkan bahwa mulai Juli pihaknya akan mulai menyeleksi astronot yang akan bertugas di Tiangong.
Selain astronot berlatar belakang militer, Beijing untuk pertama kalinya akan mencari astronot sipil dengan latar belakang ilmuwan dan engineering.
China juga berencana meluncurkan sebuah teleskop antariksa bernama Xuntian. Para astronom menilai, teleskop antariksa ini akan memiliki lensa yang sama dengan teleskop Hubble milik Amerika Serikat, tetapi mampu menangkap bidang yang lebih luas.
Teleskop ini akan memiliki orbit yang sama dengan stasiun antariksa Tiangong (di ketinggian sekitar 340 - 450 km, dengan kemiringan 43 derajat). Dengan ini, teleskop tersebut akan mudah diperbaiki jika ada masalah.
Itulah rencana China bangung stasiun antariksa Tiangong yang akan mulai beroperasi pada 2023. Akankah stasiun antariksa China ini bisa menyaingi ISS? (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Sanksi AS Tidak Banyak Berdampak pada Industri Semikonduktor di China
-
Jerman Ambil Kuda-Kuda untuk Terapkan Pelarangan Ekspor Bahan Chip ke China
-
Penjualan HP Android dan Apple di China Menyusut, Ini Sebabnya