Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kathy Sullivan, astronot perempuan NASA ini mencatatkan rekor sebagai wanita pertama yang melakukan space walk pada 1984 silam. Namun kini ia kembali memecahkan rekor dunia.
Bukan lagi ke luar angkasa, mantan astronot perempuan NASA ini kini memecahkan rekor dunia dalam menyelam di kedalaman Bumi.
Selepas menanggalkan statusnya sebagai astronot NASA, perempuan paruh baya itu kembali mengukir rekor karena berhasil menyelam ke titik terdalam bumi, Challenger Deep.
Hingga saat ini, sudah ada delapan orang yang bisa mencapai Challenger Deep, tapi Sullivan menjadi satu-satunya wanita yang berhasil menyelam ke titik terdalam Bumi itu.
Baca Juga
Ketika melalukan eskpedisi, Sullivan ditemani mantan marinir AS, Victor Vescovo. Untuk menuju Challenger Deep, ia diantar kapal selam Limited Factor hingga kedalaman 10,8 km di Samudera Atlantik.
"Sebagai hybrid oceanographer dan astronot, ini adalah hari yang terjadi hanya satu kali seumur hidup," terang Sullivan, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (10/6/2020).
Untuk menyelam di Challenger Deep, Sullivan dihadapkan pada situasi sulit. Pasalnya, ia harus mempertahankan posisi dengan tekanan setara 100 gajah berdiri di atas kepala orang.
Sementara menurut catatan sejarah, orang pertama yang berhasil mencapai Challenger Deep adalah oceanographer Swiss, Jacques Piccard dan tentara Amerika Don Walsh. Keduanya melakukan penyelaman pada 1960.
Selain itu, James Cameron juga sempat mendatangi Challenger Deep, tapi tanpa menyelam. Pada 2012, sutradara Titanic itu berwisata dengan menumpangi kapal selam Deepsea Challenger.
Meski begitu, pencapaian Kathy Sullivan terasa lebih istimewa. Pasalnya, ia sanggup menyelam di titik terdalam di Bumi di usianya yang sudah mencapai 68 tahun.
Itulah pencapaian baru Kathy Sullivan, mantan astronot perempuan NASA yang kini memegang rekor dunia dalam mencapai titik terdalam Bumi. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan
-
Tim Peneliti NASA Berhasil Identifikasi Pola Perubahan Suhu di Jupiter