Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - China jadi negara yang terus mengembangkan teknologi antariksa. Termasuk paling baru, diluncurkan satelit khusus untuk memantau lautan Bumi.
Satelit khusus untu memantau Bumi ini telah berhasil diluncurkan China pada Kamis (11/6/2020) kemarin.
Peluncuran satelit Haiyang 1D (HY-1D) tersebut dilangsungkan dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di Provinsi Shanxi utara untuk memantau lautan Bumi.
Satelit Haiyang 1D akan membentuk konstelasi satelit pertama China untuk layanan sipil laut bersama dengan HY-1C yang diluncurkan pada September 2018.
Baca Juga
Menurut China National Space Administration, itu akan melipatgandakan data pengamatan laut saat ini.
"Konstelasi satelit diharapkan untuk meningkatkan kemampuan China dalam mengamati warna laut, sumber daya pesisir dan lingkungan ekologis, dan meningkatkan dukungan untuk meteorologi, pertanian, konservasi air, dan transportasi," tulis kantor berita Xinhua, seperti dikutip dari Space.com pada Sabtu (13/6/2020).
Satelit ini memiliki resolusi spasial 50 meter dan memungkinkan kemampuan untuk meninjau kembali ke lokasi tertentu lebih sering.
Menurut Bai Zhaoguang, direktur sains dan komisi teknologi dengan pengembang China Spacesat, setiap satelit dapat memantau Bumi dua kali sehari setiap pagi dan malam.
Dengan adanya dua satelit, maka pengamatan keseluruhan akan berlipat ganda menjadi empat kali.
Peluncuran ini dikembangkan oleh oleh Aerospace Dongfanghong Satellite Co., Ltd., yang berafiliasi dengan Fifth Academy of China Aerospace Science and Technology Corporation. Misi ini merupakan peluncuran seri roket Long March ke-334.
Itulah kabar terbaru dari China yang telah sukses meluncurkan satelit khusus Haiyang 1D guna melakukan pemantauan lautan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Satelit komunikasi Indonesia SATRIA berhasil diluncurkan, Apa Kegunannya?
-
5 Fakta Menarik Satelit Satria, Terbesar di Asia yang Diangkut SpaceX
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?