Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Berada dekat dengan pusat Bimasakti, ilmuwan belum lama ini mendeteksi molekul organik baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Dibuat takjub dengan penemuan ini, penelitian mengenai hal ini lalu dilakukan.
Diketahui, molekul organik baru di Bimasakti ini disebut sebagai propargylimine. Ilmuwan memprediksi jika molekul ini nantinya bisa memiliki peran penting dalam pembentukan asam amino bagi kemunculan kehidupan.
Mengutip Spaceref.com, saat dilakukan penelitian, terungkap bahwa molekul organik baru ini memiliki rangkap karbon-nitrogen yang memberikan rektivitas tinggi. Karena bersifat rangkap, dapat dikatakan bahwa zat kimia ini bisa terhubung dengan molekul lainnya.
Molekul lainnya yang kemungkinan berkaitan ini antara lain formaldehida atau H2CO dan amonia atau NH3. Zat-zat ini memiliki kaitan dengan amino yang lebih kompleks yaitu asam yang berkaitan dengan dasar biologi terestrial.
Baca Juga
Di Bumi saat pertama kali ditemukan, zat ini berada pada sistem awan yang penuh gas molekul. Lokasi penemuannya lalu disebut Zona Molekul Pusat. Bagi astrokimia, zona ini benar-benar sangat menarik.
Pasalnya, Zona Molekul Pusat merupakan gudang besar berisi molekul organik kompleks astrofisika seperti iso-propil sianida hingga propilena oksida.
Melansir dari Science Alert, molekul-molekul ini dikenal sebagai molekul prebiotik karena memiliki peran penting dalam proses prebiotik untuk menciptakan blok bangunan pada kehidupan seperti asam amino, RNA, hingga DNA.
Sedangkan pada penemuannya di Bimasakti, molekul organik baru ini berotasi dalam medium antarbintang untuk memancarkan foton pada frekuensi yang sangat tepat. Berdasarkan data spektrum rotasi dua isomer atau konfigurasi atom, jawabannya terkuak.
Untuk lebih memahami mengenai molekul organik baru di Bimasakti ini, ilmuwan perlu untuk melakukan penelitian mendalam sebelum kemudian menyusun profil spektral propargylimine.
Penelitian ini nantinya akan sangat berpengaruh pada perhitungan distorsi yang dialami oleh molekul organik baru ini di luar angkasa.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ditemukan Bintang Tercepat di Lubang Hitam Bimasakti, Ini Penjelasan Ilmuwan
-
Dugaan Ilmuwan, Ada 4 Peradaban Alien yang Mengintai Bumi
-
NASA Temukan Sisa Ledakan Bintang Misterius, Berada di Inti Galaksi
-
Observatorium Gaia Tampilkan Galaksi Bimasakti 400.000 tahun Mendatang
-
Terpopuler: Bumi Lebih Dekat Lubang Hitam dan Kamar Gadis Seksi yang Viral
-
Astronom Temukan Struktur Bintang Kuno, Hasil Terkoyak Bimasakti
-
Bintang Kuno Setua Alam Semesta Berhasil Ditemukan Astronom
-
Astronom Klaim Temukan Ujung Galaksi Bimasakti, Seberapa Jauh?
-
Asyik! Kini Kamu Bisa Lihat Bintang dan Bimasakti Lewat Google Earth
-
Ditemukan Objek Misterius Mengorbit ke Lubang Hitam Bimasakti