Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Sabtu, 20 Juni 2020 | 13:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Gerhana Matahari Cincin 21 Juni memang tidak bisa dinikmati dari semua wilayah Indonesia. Namun setidaknya ada 13 wilayah di Jawa Tengah (Jateng) bisa menyaksikannya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, 13 wilayah di Jateng bisa menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin 21 Juni besok.

Disebutkan kalau fenomena ini akan terjadi pada hari Minggu (21/6/2020) besok.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko mengatakan bahwa durasi terjadinya Gerhana Matahari tersebut bervariasi untuk tiap-tiap daerah.

Ke-13 daerah yang akan dilalui fenomena Gerhana Matahari tersebut masing-masing Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Batang, Kendal, Demak, Kudus, Jepara, Pati, Purwodadi, Sragen, Rembang dan Blora.

Gerhana matahari cincin dilihat dari Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (26/12). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang ini menjelaskan peristiwa alam tersebut bisa mulai dinikmati sekitar pukul 14.59 WIB.

"Durasinya bervariasi, antara 5 hingga 35 menit," katanya dilansir Suara.com, Sabtu (20/6/2020).

Ia mencontohkan Kabupaten Batang yang diprakirakan terjadi Gerhana Matahari mulai pukul 15.14 WIB dengan durasi sekitar 5 menit.

Sementara Kabupaten Pati yang akan mulai terjadi Gerhana pada pukul 15.01 WIB dengan durasi sekitar 35 menit.

Gerhana Matahari Cincin merupakan fenomena yang terjadi ketika posisi Matahari, Bumi dan Bulan tepat segaris, sehingga piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil dari Matahari.

Pada saat mencapai puncak Gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, di mana gelap pada bagian tengah dan terang pada bagian tepi.

Itulah kabar terbaru dari BMKG yang menprakirakan kalau 13 wilayah di Jateng bisa menyaksikan Gerhana Matahari Cincin 21 Juni besok. (Suara.com/ Dythia Novianty).

BACA SELANJUTNYA

Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Sekarang, Ini Penjelasan BMKG