Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Penelitian terbaru dari ilmuwan mengungkapkan bahwa dinosaurus awal dan Mosasaurus (reptil laut raksasa) mempunyai telur dengan cangkang cukup lunak.
Burung dan buaya bertelur dengan cangkang keras sementara kebanyakan kadal, ular, dan kura-kura bertelur dengan cangkang cenderung lunak serta kasar.
Telur dengan cangkang lunak muncul pertama kali, tetapi ahli paleontologi telah berjuang untuk memahami transisi evolusi dari kulit telur lunak menjadi kulit telur keras.
Seperti yang bisa kita tebak, cangkang lunak tidak dapat bertahan dengan baik dan sangat sedikit yang ada dalam catatan fosil.
Baca Juga
Dua penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature memberikan penjelasan baru pada evolusi telur dengan cangkang lunak.
Penelitian pertama ditulis oleh ahli paleontologi bernama Mark Norell dari American Museum of Natural History (AMNH) di New York.
Peneliti dari AMNH menantang anggapan konvensional bahwa dinosaurus, seperti burung modern, bertelur keras.
"Asumsinya adalah bahwa telur dinosaurus awal sangat sulit dikupas. Selama 20 tahun terakhir kami telah menemukan telur dinosaurus di seluruh dunia. Tetapi sebagian besar, mereka hanya mewakili tiga kelompok saja. Pada saat yang sama, kami telah menemukan ribuan sisa-sisa kerangka dinosaurus Ceratopsian, tetapi hampir tidak ada telurnya. Jadi mengapa telur mereka tidak diawetkan? Dugaan saya adalah bahwa mereka bercangkang lunak," kata Mark Norell.
Penelitian dari ilmuwan membuktikan bahwa Archosaurus paling awal (kelompok yang mencakup dinosaurus, buaya, dan Pterosaurus) memiliki telur dengan cangkang lembut.
Telur bercangkang lunak ini kemungkinan terkubur di tanah atau pasir basah dan tetap hangat dengan bahan tanaman yang membusuk, mirip dengan strategi yang digunakan oleh reptil.
Dengan melacak perkembangan kulit telur selama masa Mesozoikum, para peneliti menyimpulkan bahwa telur yang dikuliti dan dikalsinasi berevolusi secara independen setidaknya tiga kali pada dinosaurus, dari hewan yang bertelur soft-shelled.
Dikutip dari Gizmodo, penelitian kedua yang menguatkan teori di atas dipimpin oleh ahli paleontologi bernama Julia Clarke dari University of Texas.
Mereka meneliti sebuah telur bercangkang lunak raksasa dari Antartika.
Telur ini dipercaya dari endapan laut zaman Cretaceous Akhir dan berasal dari 66 juta tahun yang lalu. Panjang dan lebarnya sekitar 29 cm x 20 cm.
Analisis fosil mengungkapkan kulit terluar yang tipis dengan struktur yang tidak memiliki lapisan kristal (bagian terstruktur dari mineralisasi telur).
Strukturnya agak mengingatkan pada telur transparan dan cepat menetas yang diletakkan oleh ular dan kadal modern.
Telur ini diprediksi ada hubungannya dengan fosil Antarcticoolithus bradyi, tetapi spesies yang tepat atas penghuni telur ini masih belum diketahui oleh ilmuwan.
Itu adalah telur yang sudah menetas, jadi tidak ada tanda-tanda bekas penghuninya.
Namun ilmuwan memprediksi bahwa telur ini hampir mirip dengan endapan sisa fosil Mosasaurus (reptil laut raksasa) atau sering disebut "monster laut prasejarah" mengingat ukuran mereka yang sangat besar.
Sebagai informasi, spesies terkecil Mosasaurus mempunyai panjang sekitar 1 meter dan ukuran terbesarnya mencapai panjang 17 meter (Mosasaurus hoffmannii).
Berdasarkan penelitian mengenai telur dinosaurus awal di atas, ilmuwan sangat yakin bahwa leluhur dinosaurus sebenarnya mempunyai telur dengan cangkang lunak.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Cheat Dino Chrome Agar Tidak Gampang Mati hingga Mengatur Kecepatan
-
Sangking Teriknya, Pria di Depok Goreng Telur Pakai Panas Matahari
-
Sasuke Retsuden: Penjelasan Kenapa Sasuke Uchiha Melawan Dinosaurus
-
Leluhur Dinosaurus Pemakan Tumbuhan Ternyata Karnivora
-
Postingan Messi di Instagram Pecahkan Rekor Telur yang Viral
-
Melongo Lihat Sepatu Mahal Penjual Telur Gulung Ini, Netizen: Kece Badai
-
Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Sepupu dari T-rex, Hidup 76 Juta Tahun yang Lalu
-
Gara-Gara Flu Burung, Harga Telur Meroket di Inggris, Stok Langka
-
Niat Pecah Telur Tambah ke Ramen, Berujung Malah Ngakak Lihat Isinya Begini
-
Ilmuwan Ungkap Adanya Mega-Tsunami di Masa Lalu yang Picu Kepunahan Besar-besaran