Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Mendapat pelukan dari orang yang kamu sayang saat hari sedang berat tentu akan membuatmu merasa tenang dan nyaman. Punya makna besar, ternyata ini manfaat berpelukan menurut sains.
Pada umumnya, dalam hubungan yang khusus, berpelukan merupakan hal yang wajar dilakukan. Pelukan sering diartikan sebagai cara menyampaikan rasa sayang antara satu orang ke orang yang lain.
Sadar akan hal ini, sebuah penelitian mengungkap bahwa tindakan sederhana ini memiliki efek yang sangat besar dan terkadang tidak disadari banyak orang.
Melansir dari Time.com, dalam sebuah jurnal yang diterbitkan di PLOS One, berpelukan dapat memberikan dampak besar terkait suasana hati dan stres setelah terjadi konflik sosial. Pelukan rupanya dapat meningkatkan perasaan positif dan mengurangi perasaan negatif.
Baca Juga
Michael Murphy, seorang peneliti dari Universitas Carnegie Mellon menyebutkan bahwa berpelukan dalam sebuah hubungan pasangan kekasih mampu meminimalisir konflik yang sedang terjadi dalam hubungan tersebut.
Melakukan penelitian pada 404 orang dewasa, para peneliti ini menemukan bahwa berpelukan benar-benar meningkatkan berbagai hal positif pada semua orang terlepas dari jenis kelamin, usia, ras, hingga status hubungan.
Pelukan dapat meningkatkan produksi oksitosin dalam tubuh. Seperti yang diketahui, oksitosin merupaka neurotransmiter yang membantu emosi otak dan perasaan menjadi bahagia dan mengurangi stres serta kecemasan.
Berpelukan dapat dikatakan merupakan dukungan sosial yang akan membuat seseorang merasa lebih baik saat situasi sedang penuh dengan tekanan. Selain itu, berpelukan juga membantu pengurasan kortisol yang selama ini berpengaruh pada tingkat stres seseorang.
Walaupun telah terbukti secara sains bahwa berpelukan memberikan manfaat positif pada seseorang, tidak semua orang rupanya senang untuk dipeluk. Merasa risih, membuat beberapa orang menjadi tidak nyaman dengan kondisi seperti ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Universitas Gunadarma Kembangkan Agrotechno Eco Edutourism Lewat Technopark, Cetak Generasi Muda Cakap Teknologi
-
Mengapa Naruto Berlari dengan Tangan ke Belakang? Ini Penjelasannya
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Apa Saja Buah-buahan yang Bagus Dikonsumsi ketika Sahur Menurut Sains? Ini 5 Contohnya
-
4 Minuman yang Wajib Dihindari ketika Sahur Menurut Sains, Apa Saja?
-
Aktivitas yang Sebaiknya Dihindari saat Puasa, Biar Nggak Lemas Lunglai
-
5 Menu Sahur yang Bikin Enerjik Menurut Sains, Anti Lemas Siap Beraktivitas
-
Apa Manfaat Makan Kurma ketika Sahur? Ini Fakta yang Perlu Anda Tahu
-
Secara Sains, 3 Manfaat Puasa Selain untuk Kesehatan Tubuh
-
Apa Itu Neovagina Transgender? Ini Fakta Ngeri yang Perlu Kamu Tahu