Rabu, 24 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Minggu, 28 Juni 2020 | 06:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sebuah tempat di luar angkasa dengan jarak lebih dari 1.300 tahun cahaya, Serpens Nebula, merupakan tempat di mana astronom mengamati lahirnya bintang. Di sekitar Nebula Serpens, astronom mendapatkan penampakan Bat Shadow atau Bayangan Kelelawar mengingat bentuknya memang mirip sayap kelelawar.

Julukan Bat Shadow disematkan oleh para astronom yang mengamati lewat teleskop Hubble di tahun 2018.

Bat Shadow merupakan julukan kepada bayangan besar yang dihasilkan oleh piringan pembentuk bintang muda di sekitar Serpens Nebula.

Itu seperti seekor lalat yang terbang di sekitar sinar senter sehingga bayangannya terekam di dinding.

Sebelum ini, Bat Shadow hanya menampakkan bayangan mirip sayap kelelawar saja dan tidak bergerak.

Penampakan bayangan mirip sayap kelelawar. (NASA/ ESA/ STSCI)

Sangat menarik, kini ilmuwan menemukan bahwa Bat Shadow bahkan bisa mengepak seperti kepakan sayap burung yang tinggal di Bumi.

Penelitian mengenai Bat Shadow telah diterbitkan di Astrophysical Journal pada 11 Juni 2020.

Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA menangkap gambar yang mengejutkan dari piringan (disk) pembentuk planet yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Cakram atau piringan ini membentuk bayangan besar melintasi awan yang lebih luas di wilayah pembentuk bintang.

Ilustrasi piringan berbentuk pelana dan bayangan yang sudah diciptakannya. (NASA/ ESA)

Bintang muda itu bernama HBC 672 dan terletak 1.400 tahun cahaya dari Bumi.

"Bayangan itu bergerak. Mengepak seperti sayap burung," kata pemimpin penelitian, Klaus Pontoppidan, seorang astronom di Space Telescope Science Institute (STScI) di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat.

Dikutip dari IFLScience, ilmuwan tersebut menjelaskan bahwa bayangan terbentuk dari piringan dan terus mengembang.

"Ini mirip bintang yang dikelilingi oleh piringan, dan piringan itu tidak seperti cincin Saturnus (tidak rata dan mengembang, yang berarti bahwa jika cahaya dari bintang itu lurus ke atas, ia dapat terus lurus) sehingga tidak terhalang apa pun. Tetapi jika ia mencoba untuk mengikuti bidang piringan, ia tidak akan keluar sehingga menimbulkan bayangan," kata Klaus Pontoppidan menambahkan.

Piringan mepunyai bentuk mirip pelana kuda sehingga bayangan yang dihasilkan mirip kepakan sayap. (Hubble Site NASA)

Piringan atau cakram itu (struktur gas, debu, batu yang berputar-putar) membentuk seperti sadel (pelana kuda) dengan dua puncak dan dua kemiringan.

Hal ini membuat perputarannya justru mirip sebuah kepakan bayangan kelelawar.

Jika ingin melihat animasi mengenai kepakan sayap kelelawar raksasa di atas maka kamu bisa mengunjungi situs teleskop Hubble milik NASA di link ini.

BACA SELANJUTNYA

12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong