Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah tempat di luar angkasa dengan jarak lebih dari 1.300 tahun cahaya, Serpens Nebula, merupakan tempat di mana astronom mengamati lahirnya bintang. Di sekitar Nebula Serpens, astronom mendapatkan penampakan Bat Shadow atau Bayangan Kelelawar mengingat bentuknya memang mirip sayap kelelawar.
Julukan Bat Shadow disematkan oleh para astronom yang mengamati lewat teleskop Hubble di tahun 2018.
Bat Shadow merupakan julukan kepada bayangan besar yang dihasilkan oleh piringan pembentuk bintang muda di sekitar Serpens Nebula.
Itu seperti seekor lalat yang terbang di sekitar sinar senter sehingga bayangannya terekam di dinding.
Baca Juga
Sebelum ini, Bat Shadow hanya menampakkan bayangan mirip sayap kelelawar saja dan tidak bergerak.
Sangat menarik, kini ilmuwan menemukan bahwa Bat Shadow bahkan bisa mengepak seperti kepakan sayap burung yang tinggal di Bumi.
Penelitian mengenai Bat Shadow telah diterbitkan di Astrophysical Journal pada 11 Juni 2020.
Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA menangkap gambar yang mengejutkan dari piringan (disk) pembentuk planet yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Cakram atau piringan ini membentuk bayangan besar melintasi awan yang lebih luas di wilayah pembentuk bintang.
Bintang muda itu bernama HBC 672 dan terletak 1.400 tahun cahaya dari Bumi.
"Bayangan itu bergerak. Mengepak seperti sayap burung," kata pemimpin penelitian, Klaus Pontoppidan, seorang astronom di Space Telescope Science Institute (STScI) di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat.
Dikutip dari IFLScience, ilmuwan tersebut menjelaskan bahwa bayangan terbentuk dari piringan dan terus mengembang.
"Ini mirip bintang yang dikelilingi oleh piringan, dan piringan itu tidak seperti cincin Saturnus (tidak rata dan mengembang, yang berarti bahwa jika cahaya dari bintang itu lurus ke atas, ia dapat terus lurus) sehingga tidak terhalang apa pun. Tetapi jika ia mencoba untuk mengikuti bidang piringan, ia tidak akan keluar sehingga menimbulkan bayangan," kata Klaus Pontoppidan menambahkan.
Piringan atau cakram itu (struktur gas, debu, batu yang berputar-putar) membentuk seperti sadel (pelana kuda) dengan dua puncak dan dua kemiringan.
Hal ini membuat perputarannya justru mirip sebuah kepakan bayangan kelelawar.
Jika ingin melihat animasi mengenai kepakan sayap kelelawar raksasa di atas maka kamu bisa mengunjungi situs teleskop Hubble milik NASA di link ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
Ilmuwan Ungkap Adanya Migrasi Bintang di Galaksi Andromeda, Ini Sebabnya
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?