Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sejak diluncurkan pada Februari 2020, pesawat luar angkasa SDO (Solar Dynamics Observatory) milik NASA telah mengambil sekitar 425 juta foto Matahari beresolusi tinggi. Dalam rangka merayakan satu dekade misi SDO pertama, NASA merilis video timelapse spektakuler selama 10 tahun terakhir.
Pesawat luar angkasa SDO dikembangkan oleh Goddard Space Flight Center NASA dan berhasil diluncurkan pada 11 Februari 2010.
Solar Dynamics Observatory merupakan bagian dari program Living With a Star atau LWS milik NASA.
Tujuan dari program LWS adalah untuk mengembangkan pemahaman ilmiah yang diperlukan secara efektif dalam menangani aspek-aspek sistem Matahari-Bumi yang terhubung secara langsung dengan kehidupan manusia.
Baca Juga
Untuk merayakan misi SDO, NASA merilis video timelapse spektakuler yang menunjukkan satu gambar Matahari per detik di mana itu mewakili perputaran setiap hari selama 10 tahun terakhir.
Sangat menarik, kamu bisa melihat video timelapse Matahari dalam resolusi 4K.
Dilansir dari ILFScience, video luar biasa ini terdiri dari foto-foto yang diambil pada panjang gelombang ultraviolet ekstrim 17,1 nanometer.
Kita bisa melihat lapisan atmosfer terluar Matahari yang dikenal sebagai korona.
Dikompresi menjadi 61 menit, pergerakan Matahari dalam satu dekade terakhir mengikuti pola yang cukup khas.
Seperti yang bisa dilihat dalam video, "keributan" Matahari mencapai puncaknya pada sekitar tahun 2014.
Ketika itu, terdapat pusaran riak dari bintik Matahari dan atmosfer terluarnya mengeluarkan semburan api.
Titik dalam siklus ini disebut sebagai Solar Maximum dan terjadi ketika kutub magnet Matahari berpindah tempat.
Setelah pembalikan ini terjadi, aktivitas Matahari mulai berkurang dan Solar Minimum tercapai di pertengahan siklus ketika permukaan Matahari tampak halus dan tenang.
Terdapat pemadaman yang cukup lama pada SDO karena pesawat luar angkasa sempat berhenti merekam sebagai akibat dari kesalahan teknis sehingga membutuhkan waktu seminggu untuk memperbaikinya.
Video serta misi pengamatan Matahari sangat penting bagi ilmuwan NASA agar mereka bisa mendeteksi radiasi cahaya Matahari terhadap astronot dan mengamati pergerakannya secara ilmiah.
Tag
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Apa Itu Gerak Semu Matahari? Apa Saja Efeknya?
-
Bagaimana Cara Kerja Panel Surya, Kok Bisa Menghasilkan Listrik dari Sinar Matahari
-
Sangking Teriknya, Pria di Depok Goreng Telur Pakai Panas Matahari
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kapan Gerhana Matahari Hibrida Kembali Terjadi di Indonesia
-
Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida, Cek Penjelasan Lengkapnya
-
Tata Cara Salat Gerhana, Terdapat Fenomena Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia