Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Astronot menjalani misi di luar angkasa untuk berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Ketika menjalani misi, bagaimana cara mereka untuk buang air?
Seperti diketahui, tidak ada grafitasi di luar angkasa sehingga membuat benda termasuk astronot melayang. Karena itu pula mereka mengenakan baju khusus untuk bisa menekan gravitasi.
Tapi penasaran gak sih bagaimana cara asronot buang air besar? Ketika tidak gravitas, apakah aman buang air di luar angkasa?
Mengutip Live Science, Selasa (30/6/2020) diakui astronot, pergi ke kamar mandi atau toilet saat berada di angkasa memang sesuatu hal yang merepotkan. Itulah mengapa dalam sebuah kontes, NASA menyerukan para inovator dari seluruh dunia untuk mengembangkan toilet ruang angkasa.
Baca Juga
Hal ini juga sejalan dengan rencana program perjalanan manusia menuju bulan pada 2024 mendatang. Kontes ini memiliki total hadiah sebesar 35.000 dollar atau setara Rp 490 juta.
"Tantangan ini diharapkan bisa menarik dalam mencari pendekatan baru dan berbeda secara untuk menangani kotoran manusia," kata NASA dalam keterangannya.
Sementara itu dalam program Apollo NASA pada 1960-an dan awal 1970-an, asronot biasanya buang air kecil ke dalam sebuah tabung. Sayangnya, ini hanya dirancang untuk lelaki, karena perempuan belum diizinkan hadir sebagai astronot.
Sementara itu untuk kotoran berbentuk padat, para astronot harus memasukan kotoran tersebut ke dalam kantong plastik, hingga nanti kotoran di bawa kembali ke bumi untuk diteliti.
Pesawat astronot pada dasarnya memiliki toilet yang dikenal sebagai sistem pengumpulan limbah, dan bisa dikosongkan ke ruang hampa udara. Tapi sayangnya teknik ini tidak selalu berhasil sempurna.
Itulah mengapa NASA menantang untuk menginovasikan toilet ruang angkasa, yang disebut Sistem Pengelolaan Sampah Universal atau UWMS.
Begitulah susahnya buang air di luar angkasa karena tidak adanya gravitasi. Namun hal ini malah dijadikan tantangan untuk mendesain toilet. (Suara.com/ Dini Afrianti Efendi).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
One Punch Man: Apakah Saitama Bisa bernafas di Luar Angkasa?
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
Misi Penerbangan Luar Angkasa, Kru Polaris Dawn Gunakan Smartwatch Canggih Ini
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?