Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Rabu, 08 Juli 2020 | 19:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Ilmuwan baru saja menemukan bahwa beberapa spesies dari caecilian atau sesilia kemungkinan memiliki potensi mengeluarkan bisa dari mulutnya. Amfibi mirip ular ini ternyata memiliki kemampuan yang tidak pernah diduga oleh ilmuwan sebelumnya.

Sesilia dari ordo Gymnophiona merupakan ordo amfibi yang bertubuh seperti cacing raksasa atau ular.

Hewan ini cukup langka karena hanya ditemukan di daerah hutan yang masih subur.

Sesilia juga bisa hidup di tanah gembur dekat sungai atau rawa-rawa.

Penelitian yang mendeteksi bahwa sesilia kemungkinan memiliki gigitan berbisa ini telah diterbitkan di jurnal iScience.

Sesilia cincin memiliki kelenjar gigi mirip ular yang kemungkinan dapat menghasilkan bisa. (Press Release Eurek Alert/ Butantan Institute/ Carlos Jared)

"Kami menganggap amfibi (katak, kodok, dan sejenisnya) pada dasarnya atau sebagian besar tidak berbahaya. Kami tahu sejumlah amfibi menyimpan sekresi jahat dan beracun di kulit mereka untuk mencegah predator. Tetapi untuk mengetahui bahwa setidaknya salah satunya menyebabkan cedera dari mulutnya adalah sesuatu yang luar biasa," kata ahli biologi bernama Edmund Brodie, Jr. dalam press release-nya.

Sebagai informasi, ilmuwan belum membuktikan bahwa "goo" yang berasal dari kelenjar gigi sesilia sebernarnya berbisa, tetapi temuan awal mereka mengisyaratkan sebuah kemungkinan.

Jika benar, maka ini akan mewakili pada istilah yang dinamakan "desain evolusi awal organ racun mulut".

Dikutip dari Gizmodo, para ilmuwan telah mendeteksi kelenjar gigi mirip ular di sesilia, yang berarti makhluk serpenti ini sebenarnya dapat berbisa.

Itu adalah sifat yang tidak terdengar secara familiar, terutama untuk amfibi.

Caecilian dengan tubuh mirip ular berhubungan erat dengan salamander, tetapi mereka terpisahkan oleh evolusi 250 juta tahun lalu.

Salah satu spesies sesilia menyukai tanah gembur dan berair. (YouTube/ Shawn Mathai)

Spesies caecilian dapat bersifat akuatik dan terestrial, di mana mereka lebih menyukai iklim tropis di Afrika, Asia, dan Amerika.

Ilmuwan meneliti bahwa Siphonops annulatus, spesies sesilia cincin, dapat mengeluarkan pelumas seperti lendir dari kelenjar kulit mereka.

Mereka juga mengeluarkan racun (poison) dari kelenjar ekor sehingga menghadirkan kejutan buruk bagi setiap predator yang mengejar.

Pada sesilia yang diteliti ilmuwan, peneliti meyakini bahwa kelenjar gigi penghasil bisa bekerja ketika sesilia mengejar mangsa termasuk cacing, rayap, katak, dan kadal.

Meski membutuhkan penelitian lebih dalam mengenai hipotesa di atas, namun potensi sesilia yang dapat menghasilkan semacam bisa dari mulut mereka merupakan sesuatu yang luar biasa bagi hewan amfibi.

BACA SELANJUTNYA

Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran