Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Masih banyak misteri di luar angkasa sana yang belum dipecahkan. Termasuk paling baru astronom menemukan dinding galaksi raksasa.
Menurut astronom, dinding galaksi raksasa ini merupakan salah satau struktur kosmik terbesar yang pernah ditemukan. Dinding tersebut membentang sepanjang 1,4 miliar tahun cahaya yang berisi ratusan ribu galaksi.
Disebut South Pole Wall, dinding ini telah menyaingi Sloan Great Wall, struktur kosmik terbesar keenam yang ditemukan.
Para astronom telah memperhatikan sejak lama bahwa galaksi tidak tersebar secara acak di seluruh alam semesta, terkadang berkumpul bersama sebagai jaring kosmik, untaian gas hidrogen yang sangat besar tempat galaksi digantung seperti mutiara pada kalung.
Baca Juga
"Pemetaan utas intergalaksi ini milik bidang kosmografi, yang merupakan 'kartografi kosmos'," kata Daniel Pomarede, peneliti studi dan seorang kosmografer di Universitas Paris-Saclay di Perancis, seperti dikutip dari Space.com, Rabu (15/7/2020).
Pekerjaan kosmografis sebelumnya telah memetakan sejauh mana rakitan galaksi lainnya, seperti pemegang rekor struktural saat ini yang disebut Hercules-Corona Borealis Great Wall, yang membentang 10 miliar tahun cahaya atau lebih dari sepersepuluh ukuran alam semesta yang terlihat.
Pada tahun 2014, Pomarede dan timnya meluncurkan superkluster Laniakea, sebuah koleksi galaksi di mana Bimasakti berada. Lanaikea berisi kira-kira massa 100 juta miliar Matahari.
Untuk pemetaan baru, para ilmuwan menggunakan survei langit yang baru dibuat untuk mengintip ke wilayah yang disebut Zone of Galactic Obscuration. Ini adalah area di bagian selatan langit tempat cahaya terang dari Bimasakti menghalangi sebagian besar dari apa yang ada di belakang dan sekitarnya.
Ahli kosmografi biasanya menentukan jarak ke objek menggunakan redshift, kecepatan di mana objek mundur dari Bumi karena perluasan alam semesta, yang tergantung pada jarak objek. Semakin jauh suatu objek, semakin cepat objek itu tampak mundur dari Bumi.
Tetapi Pomerede dan timnya menggunakan teknik yang sedikit berbeda, dengan melihat kecepatan galaksi yang khas. Pengukuran ini termasuk redshift, tetapi juga memperhitungkan pergerakan galaksi di sekitar satu sama lain saat galaksi saling tarik secara gravitasi.
Keuntungan dari metode ini adalah dapat mendeteksi massa tersembunyi yang secara gravitasi mempengaruhi bagaimana galaksi bergerak dan karena itu mengungkap materi gelap, benda-benda tak kasat mata yang tidak memancarkan cahaya tetapi menggunakan tarikan gravitasi pada apapun yang cukup dekat.
Dengan menjalankan algoritma yang melihat gerakan aneh dalam katalog galaksi, tim dapat memplot distribusi materi tiga dimensi di dalam dan di sekitar Zone of Galactic Obscuration. Temuan ini dirinci pada 9 Juli di The Astrophysical Journal.
Peta yang dihasilkan menunjukkan gelembung materi yang kurang lebih berpusat di titik paling selatan langit, dengan sayap besar yang membentang ke utara di satu sisi ke arah konstelasi Cetus dan sayap lainnya yang berlawanan ke arah rasi bintang Apus.
Dengan mengetahui bagaimana alam semesta terlihat pada skala besar seperti ini membantu mengonfirmasi model kosmologis saat ini. Dalam makalah, tim ilmuwan mengakui bahwa mereka mungkin belum memetakan keseluruhan South Pole Wall yang luas.
Itulah temuan baru astonom, dinding galaksi raksasa yang membentang di luar angkasa. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
One Punch Man: Apakah Saitama Bisa bernafas di Luar Angkasa?
-
Misi Penerbangan Luar Angkasa, Kru Polaris Dawn Gunakan Smartwatch Canggih Ini
-
Ilmuwan Ungkap Adanya Migrasi Bintang di Galaksi Andromeda, Ini Sebabnya
-
Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
-
Bukan Alien, Ini yang Malah Lebih Diwaspadai oleh Badan Pertahanan Antariksa AS
-
Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat Bentuk Pusat Komando di Indo-Pasifik: Bukan Alien, Ternyata Ini Ancamannya
-
Posting Video Meteor, Astronom Ini Malah Diblokir Twitter: Dituduh Mengunggah Konten Porno