Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 23 Juli 2020 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kamera dengan bentuk portabel cukup laris manis di pasar komersial. Tak melulu untuk bisnis, ilmuwan menciptakan kamera portabel super mini yang bisa diletakkan di atas kumbang.

Kamera super mini ini bukan sekadar "proyek iseng" melainkan riset serius untuk membantu penelitian di alam sekaligus pengembangan robot otonom.

Ilmuwan dari University of Washington membangun kamera wireless yang bisa di-streaming lewat smartphone.

Mereka menamakannya dengan Bettle Cam atau Kamera Kumbang.

Proyek ini dikembangkan di Paul G. Allen School of Computer Science & Engineering, University of Washington dan didanai oleh Microsoft serta National Science Foundation.

Kumbang Pinacate dengan kamera mini di punggungnya. (University of Washington/ Mark Stone)

Penelitian mengenai Beetle Cam tersebut telah diterbitkan di jurnal Science Robotics pada 15 Juli 2020.

Pada keterangan melalui rilis resminya, salah seorang ilmuwan bernama Shyam Gollakota mengungkapkan bahwa kamera super mini milik mereka hanya memiliki bobot 250 miligram saja (lebih ringan dari kartu remi).

Berkat bobotnya yang super ringan, seekor kumbang Pinacate dapat membawanya melalui tanjakan hingga memanjat pohon.

Kualitas Beetle Cam masih jauh dari kamera GoPro di pasar komersial.

Kamera mini ini punya ukuran sedikit lebih besar dari kuku jari orang dewasa. (YouTube/ Paul G. Allen School)

Mungkin jika disamakan, kualitas Kamera Kumbang tersebut hampir mirip dengan kamera iPhone 13 tahun yang lalu.

Kualitas kamera masih hitam putih, beresolusi rendah, dan bisa mengirim video ke smartphone yang terhubung dengan kecepatan hanya 1-5 frame per detik.

Dikutip dari Gizmodo, untuk memperluas bidang pandang lensa kamera dapat diputar dari sisi ke sisi sekitar 60 derajat.

Kemampuan streaming tanpa henti Bettle Cam selama dua jam dan baterainya bisa bertahan lebih dari 6 jam.

Menggunakan koneksi Bluetooth yang mencapai jarak 120 meter, operator jarak jauh harus mengoperasikan dalam jarak cukup dekat agar kualitas gambar tidak terganggu.

Kamera Kumbang dapat membantu memberikan wawasan baru kepada ahli entomologi tentang bagaimana serangga melintasi lingkungan, menanggapi ancaman atau rangsangan lain di alam, bahkan memberikan pandangan yang lebih intim pada struktur sosial hewan.

Beetle Cam juga telah digunakan untuk membuat robot otonom yang sama kecilnya yang dapat bergerak dengan kecepatan sekitar 2 hingga 3 sentimeter per detik.

Jika resolusinya sudah lebih baik, Beetle Cam atau Kamera Kumbang ini kemungkinan bisa menjadi mata-mata yang "berbahaya" di masa depan jika disalahgunakan.

BACA SELANJUTNYA

Resmi Rilis, OBSBOT Tail Air Multi-Camera Streaming PTZ 4K dengan Teknologi AI dan NDI Support