Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pandemi Covid-19 ternyata membuat dua orang paling berpengaruh di dunia teknologi saat ini cukup "bersitegang". Bill Gates menyemprot dan mengecam Elon Musk agar fokus mengembangkan mobil listrik saja dibandingkan berkomentar mengenai pandemi.
Pendiri Microsoft tersebut meminta Elon Musk untuk tak terlalu banyak berkomentar mengenai pandemi karena bos Tesla itu tak terlibat dalam pembuatan vaksin.
Elon Musk terkenal dengan beragam cuitan kontroversial soal pandemi.
Ia pernah mencuitkan pada Juni 2020 bahwa terdapat "kesalahan diagnosa positif" sehingga angka penderita terlampau banyak.
Baca Juga
Elon Musk juga pernah mengatakan bahwa "anak-anak pada dasarnya kebal" meskipun Mayo Clinic dan Harvard Medical School menjelaskan bahwa anak-anak dari segala usia dapat terinfeksi COVID-19.
Dikutip dari Business Insider, Bill Gates meminta Elon Musk agar tidak berkomentar terlalu tinggi di masa pandemi ini.
Sebaliknya, ia meminta Elon Musk untuk fokus kepada bidang keahliannya saja seperti pengembangan roket dan produksi mobil listrik.
Bill Gates berpandangan bahwa seseorang yang tidak terlibat dalam pembuatan vaksin dan "tidak kompeten" di bidang kesehatan lebih baik berbicara sesuai bidang mereka saja.
Sebagai informasi, Elon Musk yang masuk dalam daftar 10 besar orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires Index (30 Juli 2020) ini terkenal sebagai pendiri Tesla (mobil listrik) dan SpaceX (perusahaan antariksa swasta).
Bill Gates berpendapat bahwa CEO Tesla, Elon Musk, harus tetap berpegang pada bidang keahliannya alih-alih menyebarkan kontroversi tentang virus corona.
Namun dia menilai bahwa Elon Musk hebat soal mobil listrik dan roket lewat SpaceX sehingga ia meminta Elon Musk berhenti membuat pernyataan kontroversial terutama soal pandemi.
Bill Gates mengomentari dan mengecam Elon Musk secara tidak langsung melalui wawancara dengan CNBC.
Ia bahkan menilai pendapat Elon Musk mengenai pandemi ini sangat "tinggi" dan keterlaluan.
"Positioning Elon Musk (mengenai pandemi) sangat tinggi dan keterlaluan. Dia tidak banyak terlibat dalam vaksin. Dia membuat mobil listrik yang hebat. Dan roketnya bekerja dengan baik. Jadi dia diizinkan untuk mengatakan hal-hal seputar itu saja. Saya harap dia tidak membingungkan daerah-daerah di mana dia tidak terlibat terlalu banyak (topik pandemi)," kata Bill Gates kepada CNBC.
Selain membicarakan Elon Musk, Bill Gates juga menyoroti bagaimana cepatnya kekeliruan mengenai pandemi yang berkembang lewat media sosial.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
-
Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Ini Perbedaan Pandemi dan Endemi
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Manfaatkan Pengaruh, Elon Musk Dituduh Memanipulasi Harga Dogecoin
-
Implan Chip ke Otak Buatan Elon Musk Disetujui FDA, Ngeri-Ngeri Sedap
-
Pengguna Premium Makin Dimanjakan, Akun Twitter Blue Kini Bisa Upload Video Berdurasi 2 Jam
-
Satya Nadella dan Elon Musk Beda Pendapat, Siapa Pegang Kendali OpenAI
-
Tunjuk Linda Yaccarino Sebagai CEO Twitter Baru, Keputusan Elon Musk Dinilai Analis Sangat Tepat
-
Elon Musk Unggah Gambar di Twitter, Harga NFT Ini Langsung Meroket
-
Elon Musk Disinyalir akan Tinggalkan Posisi CEO Twitter, Siapakah Penggantinya?