Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kurang dari seminggu setelah penjelajah baru bernama Perseverance diluncurukan ke Mars, NASA merayakan misi delapan tahun penjelajah Mars Curiosity pada Rabu (5/8/2020).
Penjelajah Perseverance sendiri banyak mengambil referensi dari Curiosity, meskipun kedua penjelajah memiliki misi yang berbeda.
Misi Curiosity berpusat pada penilaian kelayakhunian masa lalu dari Kawah Gale di Mars. Sementara Perseverance akan mengarakterisasi kalayakhunian dari tempat pendaratannya kelak di Kawah Jezero.
Sebagaimana melansir laman Space.com, Kamis (6/8/2020), Curiosity diluncurkan pada November 2011 dan mendarat di dalam Kawah Gale selebar 154 kilometer pada 5 Agustus 2012 malam, memulai misi yang dirancang untuk bertahan setidaknya satu tahun Mars atau setara dengan 687 hari di Bumi.
Baca Juga
Misi yang menelan biaya 2,5 miliar dolar AS ini awalnya secara resmi dikenal sebagai Mars Science Laboratory. Robot bertenaga nuklir ini telah memberikan banyak pengetahuan menarik kepada para astronom.
Salah satunya, menemukan bahwa kawah tersebut pernah menjadi sistem danau dan sungai yang berpotensi di huni untuk jangka panjang di masa lalu.
Curiosity juga mendeteksi bahan kimia organik yang kompleks, bahan penyusun kehidupan seperti yang selama ini diketahui, pada bebatuan Kawah Gale.
Selain itu, penjelajah telah melewati beberapa gumpalan metana dan menemukan pola musiman dalam konsentrasi gas ini, di mana jika di Bumi, itu diproduksi oleh organisme hidup. Sayangnya, sumber bahan di dalam Gale masih tidak jelas.
Pada September 2014, Curiosity mencapai kaki Gunung Sharp yang menjulang 5,5 kilometer ke langit dari pusat Gale. Selama enam tahun terakhir, penjelajah telah mendaki kaki gunung, menganalisis batuan untuk mencari petunjuk tentang lingkungan layak huni Gale di masa lalu dan bagaimana Mars bertransisi menjadi planet gurun yang dingin dan kering seperti sekarang.
Selama delapan tahun di Mars, Curiosity telah mengebor 27 sampel batuan, mengambil enam sampel tanah, dan telah menempuk perjalanan lebih dari 23 kilometer di Mars.
Saat ini, rekor penjelajahan pada permukaan Mars masih dipegang robot penjelajah NASA lainnya bernama Opportunity yang menempuh jarak 45,16 kilometer.
Misi Perseverance atau disebut juga Mars 2020 bertujuan untuk memperluas temuan Curiosity. Perseverance juga akan mengumpulkan dan menyimpan sampel untuk dibawa kembali ke Bumi di masa depan dan menguji beberapa teknologi eksplorasi baru.
Helikopter kecil bernama Ingenuity dan instrumen yang menghasilkan oksigen dari atmosfer Mars yang tipis dan banyak didominasi karbon dioksida. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan
-
Tim Peneliti NASA Berhasil Identifikasi Pola Perubahan Suhu di Jupiter