Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Menghabiskan sisa bahan bakarnya, pesawat ruang angkasa NASA, Dawn memberikan pemandangan mengejutkan untuk para ilmuwan. Dalam pemandangan yang dikirim, ilmuwan dibuat terkejut dengan temuan tempat aneh di Tata Surya ini.
Tempat aneh di Tata Surya ini bernama Kawah Occator yang berada di tumbukan masif planet kerdil bernama Ceres. Temuan ini berhasil direkam oleh Dawn usai selama beberapa bulan ini melakukan misi di planet kerdil.
Mengutip Live Science, saat terbang 22 mil atau sekitar 35 kilometer di atas permukaan planet kerdir, Dawn lalu menemukan Kawah Occator yang menunjukkan aktivitas geologi dengan air asin di permukaannya.
Penemuan ini mengubah pandangan ilmuwan mengenai planet kerdir bernama Ceres ini. Diduga kuat, planet ini sudah aktif dalam waktu yang cukup lama. Ilmuwan menyambut baik mengenai penemuan tempat aneh di Tata Surya yang bernama Kawah Occator ini.
Baca Juga
Lebih lanjut, para ilmuwan menduga bahwa Kawah Occator sudah berusia 22 juta tahun dengan ukuran sekitar 57 mil atau 92 kilometer.
Melihat garis waktu dari peristiwa geologi di Kawah Occator, ilmuwan berpendapat bahwa kriovolkanisme sudah dimulai sejak 9 juta tahun yang lalu.
Air asin di permukaan Kawah Occator ini diduga berasal dari mantel planet kerdil ini melalui lapisan atas batu-batuan. Proses ini terus terjadi sekitar lebih dari satu juta tahun.
Ilmuwan menjelaskan bahwa penemuan ini sangat unik karena terjadi pada objek yang relatif kecil yang sama sekali tidak berpengaruh pada tarikan gravitasi layaknya bulan ultra dan vulaknik Jupiter Io.
Kadar asin dari garam pada Ceres disebut-sebut berumur lebih pendek jika dibandingkan dengan garam di Bumi. Kandungan garam pada Ceres ini yang mungkin berpengaruh pada suhu planet tersebut yang lebih hangat dan tanpa tarikan gravitasi.
Penemuan mengenai tempat aneh di Tata Surya ini dirasa unik oleh para ilmuwan saat pertama kali terdeteksi. Namun, penelitian mengenai hal ini perlu untuk dilakukan secara serius nantinya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan
-
Tim Peneliti NASA Berhasil Identifikasi Pola Perubahan Suhu di Jupiter