Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para ilmuwan telah mengklaim kalau mereka tak lama lagi akan menemukan bukti kehidupan alien cerdas di alam semesta.
Setidaknya mereka membutuhkan waktu beberapa dekade mendatang untuk membuktikan adanya alien cerdas.
Astrofisikawan Dr Garik Israelian mengatakan, ia berharap para ahli menemukan makhluk luar angkasa atau alien yang cerdas dalam hidupnya.
Selain itu, kemungkinan para ahli akan mendeteksi mikroba dari dunia lain, seperti di Mars, dalam dekade berikutnya.
Baca Juga
"Saya pikir kita akan menemukan kehidupan cerdas dalam hidup kita. Setidaknya, kita akan menemukan tanda yang jelas (bukti kehidupan) yang berasal dari kehidupan berakal. Ini adalah jenis penemuan yang akan mengguncang umat manusia," kata Dr Israelian, seperti dikutip The Sun, Rabu (12/8/2020).
Dr Israelian juga mengomentari peluncuran penjelajah Mars baru Perseverance milik NASA, yang akan mendarat di permukaan Mars pada Februari mendatang dan menggali bongkahan tanah serta batu untuk mencari mikroba asing.
Banyak ilmuwan percaya, planet Mars adalah rumah bagi mikroba kecil miliaran tahun lalu. Beberapa orang berpikir, Planet Merah mungkin masih menjadi tempat kehidupan saat ini.
Menurut Dr Israelian, Perseverance memiliki peluang untuk menemukan bukti alien, meskipun kemungkinan besar berlawanan.
"Perseverance memiliki peluang 10 persen untuk menemukan mikroba di Mars. Ini murni spekulatif, tapi angka yang bagus, sungguh," kata peneliti Institute of Astrophysics of Canary Islands.
Beberapa ahli, termasuk bos SpaceX Elon Musk, percaya bahwa manusia dapat membuat Mars layak huni dengan mengubah atmosfernya.
Dr Israelian menambahkan, beberapa menyarankan agar para ilmuwan melepaskan gas di Planet Merah untuk menciptakan efek rumah kaca.
Sementara yang lain menyarankan agar para ahli menghangatkan planet tersebut sebagai bagian dari proses yang disebut "terraforming".
Misi tersebut secara artifisial akan memberi Mars atmosfer dan membantu iklimnya kembali ke keadaan yang berpotensi memungkinkan kehidupan tumbuh di sana sejak lama.
Sementara gagasan itu mendapatan kritikan keras, Dr Israelian berpikir, umat manusia kemungkinan besar akan berpaling pada Planet Merah ketika iklim pemanasan mulai membuat Bumi tidak ramah.
Dalam laporan lain, kehidupan alien mungkin hidup di terowongan bawah tanah di Mars yang dibentuk oleh lava miliaran tahun lalu.
Itulah klaim ilmuwan yang sebentar lagi akan menemukan bukti kehidupan adanya alien cerdas di alam semesta. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Bukan RRQ Lemon, Jonathan Liandi Sebut Player Ini 'The Real Alien' di MPL Indonesia
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia