Selasa, 16 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 20 Agustus 2020 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Seringkali seorang manusia mengandalkan intuisinya untuk mengambil keputusan atau mungkin mendeteksi bahaya di depannya. Sebuah penelitian ilmiah membuktikan bahwa "intuisi" pada otak manusia mengenai ular berbisa memiliki keakuratan yang tinggi.

Itu berarti jika kita bertemu ular dan bingung untuk menentukan apakah mereka berbisa atau tidak, mungkin kita bisa mempercayai intuisi pada otak kita.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menyelidiki apakah asumsi peserta tentang ancaman realistis dari spesies ular terbukti benar atau tidak.

Ilmuwan memfokuskan penelitian terkait efek psikofisiologis manusia terhadap gambar ular.

Hasilnya, ular berbisa ternyata menimbulkan rasa takut yang lebih kuat jika dibandingkan ular tak berbisa.

Gambar ular yang digunakan dalam penelitian. (Jurnal PLOS One)

Untuk menguji intuisi manusia, studi tersebut mengumpulkan sekelompok peserta dan menunjukkan kepada mereka foto 10 spesies ular.

Foto ular terdiri dari spesies ular berbisa dan spesies lain yang tidak berbisa.

Mereka mengukur respons peserta menggunakan sensor yang dapat mendeteksi detak jantung dan keringat peserta penelitian untuk memastikan respons rasa takut.

Ilmuwan menemukan bahwa ular berbisa secara konsisten memicu rasa takut peserta secara signifikan lebih sering daripada ular yang tampak mengesankan tetapi tidak berbisa.

Peneliti menyoroti bahwa ini ada kemungkinan merupakan "insting" bawaan dari manusia sejak zaman purba.

Dikutip dari IFLScience, para peneliti dalam studi tersebut menunjukkan bahwa ko-evolusi antara ular dan primata mempersenjatai manusia dengan pengetahuan bawaan tentang kapan berpikir "aman" atau melarikan diri ketika bertemu ular berbisa.

Viper atau ular berbisa. (Pixabay/ 272447)

Gambar ular berbisa digunakan dalam penelitian karena mereka bertanggung jawab atas banyak kematian akibat gigitan ular di seluruh dunia.

Peneliti menggambarkan kemampuan otak manusia untuk membedakan antara ular berbahaya dan tidak berbahaya sebagai "luar biasa".

Mereka yang memiliki rasa takut terhadap ular menunjukkan respon ketakutan yang lebih kuat dan tahan lama terhadap ular berbisa dibandingkan dengan mereka yang menyukai ular.

Berdasarkan penelitian di atas, ada baiknya kita percaya pada "insting otak kita" apabila nantinya bertemu dengan ular yang masih belum diketahui berbisa atau tidak.

BACA SELANJUTNYA

NASA Siap Kirim Robot Ular untuk Selidiki Adanya Kehidupan di Satelit Saturnus