Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar mewaspadai banjir rob atau banjir dipesisir. Hal ini bisa terjadi karena dampak dari fenomena Perigee.
Menurut BMKG, fenomena Perigee merupakan faktor astronomis saat Bulan berada di titik terdekat dengan Bumi.
"Faktor astronomis perigee terjadi pada tanggal 21 Agustus 2020 dan ini memberikan pengaruh dalam peningkatan ketinggian muka air laut di wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat (21/8/2020).
Selain akibat dari faktor astronomis tersebut, terdapat pula faktor meteorologis berupa potensi gelombang tinggi yang diprakirakan mencapai 2,0 hingga 2,5 meter di Laut Jawa dan perairan utara Jawa.
Baca Juga
Potensi gelombang tinggi ini juga dipengaruhi oleh embusan angin timuran atau musim kemarau yang persisten mencapai kecepatan hingga 20 knot atau 37 kilometer per jam sehingga ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut.
Ia mengatakan kombinasi dari kedua faktor tersebut dapat menyebabkan banjir pesisir pada periode 21 hingga 23 Agustus 2020 di wilayah utara Jawa.
Kemudian perlu pula diwaspadai kecenderungan peningkatan gelombang signifikan pada 24 hingga 26 Agustus 2020 yang berkisar 2,5 hingga 4,0 meter di perairan barat Sumatera, Laut Jawa, Laut Flores, Selat Makassar bagian selatan, perairan timur Sulawesi Tenggara, Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Nusa Tenggara, Laut Banda dan Laut Arafuru.
BMKG mengimbau masyarakat terutama yang bermata pencarian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan agar meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana rob dan gelombang tinggi.
Hal ini terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah misalnya pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Semarang, Demak hingga pantura Jawa Timur.
Itulah imbauan BKMG agar masyarakat mewaspadai banjir rob karena fenomena Perigee. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, Langsung Diikuti Beberapa Gempa Susulan
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
El Nino 2023 Diprediksi Melanda Indonesia, Ini Dampak dan Tanda-tandanya
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
BMKG Menyarankan Masyarakat Tampung Air Hujan Jelang Kemarau
-
Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Sekarang, Ini Penjelasan BMKG
-
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Gempa Mentawai
-
Link Live Streaming Gerhana Matahari Hibrida, Pengamatan Langsung dari Indonesia
-
Gempa M 6,6 Guncang Tuban, Lebih dari 30 Wilayah Terdampak Getarannya
-
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Barat Laut Tuban Jatim, "Gempa" dan "Kerasa" Trending di Twitter